Rabu, 31 Agustus 2022

[CERPEN] Terapi Kucing


Terapi Kucing
adalah cerita pendek anak-anak tulisanku yang pernah dimuat di Majalah Bobo pada tanggal 12 Mei 2022. Cerita lengkapnya dapat dibaca di bawah ini.

Terapi Kucing

(oleh: Lianty Putri)

Tidak seperti hari-hari biasanya, pagi ini Nia berangkat sekolah diantar oleh Ibu. Kak Sari yang setiap pagi selalu mengantar dan menjemput Nia ke sekolah sedang sakit. Padahal Nia lebih senang diantar ke sekolah oleh kakaknya karena setiap pagi Kak Sari selalu membawa makanan kucing di jok sepeda motornya.

Makanan kucing itu Kak Sari bawa untuk dibagikan pada kucing-kucing liar yang berkeliaran di area sekolah Nia. Nia sangat senang melihat kawanan kucing berkerumun menunggu Kak Sari dan makanan kucingnya setiap pagi. Kucing-kucing lucu itu mengeong dan mengelus-eluskan kepala mereka manja ke kaki Kak Sari dan Nia.

Sudah dua hari Kak Sari sakit dan tak keluar dari kamarnya. Nia senantiasa menunggu Kak Sari keluar dari kamar. Berharap sesekali Kak Sari keluar untuk mengambil makan atau minum, sayangnya Ibu lah yang mengantarkan makan dan minumnya ke dalam kamar. Nia khawatir namun ia juga takut untuk masuk ke kamar sang kakak. Takut membuat penyakit kakaknya semakin parah.

 “Kak Sari belum sembuh ya, Buk?” tanya Nia pada Ibu yang baru saja keluar dari kamar Kak Sari.

“Belum, Nak. Kak Sari sakit karena kelelahan, jadi harus istirahat dulu,” jawab Ibu.

Keesokan harinya Kak Sari belum juga keluar dari kamarnya. Pagi ini Nia diantar ke sekolah oleh ibunya lagi, jadi ia tak bisa bermain dengan kucing dan langsung masuk ke gerbang sekolah. Nia sangat rindu Kak Sari dan para kucing.

Di kelas saat jam pelajaran, Ibu Guru Ani bercerita tentang hewan. Mulai dari hewan liar sampai hewan peliharaan semua diceritakan oleh Bu Ani.

“Kalau Bu Guru capek, biasanya Bu Guru pergi ke kafe kucing untuk terapi,” celetuk Bu Ani membuat anak-anak terbengong. “Melihat dan bermain bersama kucing-kucing lucu membuat Bu Guru senang.” Mendengar cerita Bu Ani membuat Nia teringat dengan kakaknya yang sedang sakit di rumah. Mungkin Kak Sari butuh terapi kucing!

Sepulang sekolah, Nia mencari kardus dan mengumpulkan kucing-kucing yang terlihat paling lucu. Tangannya hampir saja dicakar oleh seekor kucing yang sulit ditangkap. Nia tak memusingkannya dan terus mencari kucing lucu untuk dikumpulkan ke dalam kardus. Akhirnya dengan usaha keras Nia berhasil mengumpulkan lima ekor anak kucing di dalam kardusnya. Kucing-kucing itu mengeong dengan suara menggemaskan.

“Untuk apa anak-anak kucing itu, Nak?” tanya Ibu kaget saat menjemput Nia yang terlihat susah payah menggendong kardus berisi kucing.

“Untuk Kak Sari, Buk! Kata Bu Guru, hewan-hewan lucu bisa menjadi terapi supaya Kak Sari cepat sembuh!” jelas Nia penuh percaya diri. Ibu menggeleng-gelengkan kepalanya heran namun ia tetap membantu Nia mengangkat kardus berisi kucing itu ke atas sepeda motor.

“Tapi nanti pulangkan mereka ke sini lagi ya....”

“Baik, Buk!”

Sesampai di rumah, Nia buru-buru masuk dan mengetuk pintu kamar Kak Sari. Mendengar tidak ada respons dari dalam kamar, Nia pun meminta bantuan Ibu untuk membukakan pintu.

Suara kucing mengeong membuat Kak Sari yang berbaring tertutup selimut kaget. Nia berlari kecil mendekat ke tempat tidur Kak Sari dan menunjukkan lima ekor anak kucing yang mengeong lucu. Dua diantaranya berwarna putih, satunya berwarna oranye, dan duanya lagi berwarna putih belang hitam.

“Astaga, kenapa Nia membawa anak-anak kucing ke rumah?” tanya Kak Sari kebingungan dengan kelima ekor kucing yang terus mengeong tersebut.

“Anak-anak kucingnya rindu dengan Kak Sari, jadi Nia bawa ke sini,” ujar Nia membuat Kak Sari terkekeh.

“Kalau begitu ambilkan makanan kucing di atas meja kerja kakak ya..., kasihan mereka kelaparan.” Nia mengambil makanan kucing di atas meja kerja dan memberikannya kepada Kak Sari.

Anak-anak kucing itu langsung berhenti mengeong dan makan dengan lahap. Kak Sari dan Nia tertawa riang melihat tingkah laku kelima ekor kucing tersebut.

“Hore! Kak Sari sudah sembuh! Ternyata benar kata Bu Guru, terapi kucing ampuh!” teriak Nia girang saat melihat Kak Sari tertawa riang bersama anak-anak kucing yang ia bawa.

“Hahaha! Terima kasih ya Nia, besok kita kasih makan kucing di sekolah Nia lagi ya... Tapi kita harus mengembalikan anak-anak kucing ini dulu,” ujar Kak Sari sambil mengelus-elus bulu anak kucing yang berwarna putih. Anak kucing itu mengeong dan melendot pada Kak Sari.

Nia tersenyum dan mengangguk patuh. Satu ekor anak kucing belang mendekati kakinya dan mulai mengeong. Ia mengangkat anak kucing tersebut ke pangkuannya dan mengelus kepalanya pelan. Terapi hewan benar-benar manjur, Kak Sari sudah sembuh dan mulai besok Nia bisa pergi ke sekolah bersama Kak Sari lagi.

 # link menuju ebook



Selasa, 09 Agustus 2022

[CERPEN] Di Bawah Telapak Kaki Nenek

 


Cerpen Di Bawah Telapak Kaki Nenek adalah cerita pendek tulisanku yang pernah dimuat di media Harian Waspada pada tanggal 6 Juni 2021. Cerita lengkapnya dapat dibaca di bawah ini:

DI BAWAH TELAPAK KAKI NENEK

Oleh : Lianty Putri

Mak, nenek sampai kapan tinggal di sini?”

“Sampai dia mau pulang, Sar.”

Sari memberengut mendengar jawaban ibunya. Sudah tiga bulan sejak neneknya datang ke rumah mereka. Awalnya Sari merasa biasa saja, hari-hari berlalu ia pun mulai jenuh. Neneknya yang bertubuh besar hingga sulit berjalan itu sering kali meminta bantuan untuk mengambilkan segala sesuatu yang ia butuhkan. Selain sang ibu, Sari pun jadi sasaran. Makan, minum, camilan, semua mesti diambilkan.

            “Sar, tolong ambilkan remote tv.” Baru saja Sari mengambil sapu hendak membersihkan rumah, terpaksa ia meletakkannya kembali demi mencari remote tv yang entah terletak di mana itu.

            “Tidak ada, Nek,” ujar Sari sebal karena tak kunjung menemukan benda yang ia cari.

            “Oh, ini ternyata. Di bawah bantal nenek.”

            Mendengar jawaban sang nenek, lantas saja Sari semakin jengkel. Sambil kembali mengambil sapu yang tadi ia letakkan, Sari membatin jika neneknya hanya menjadi beban saja di rumah ini.

            Kekesalannya bukan tak beralasan. Sari kenal betul sosok neneknya itu, nenek bertubuh besar yang pelitnya minta ampun. Tujuh belas kali hari raya, sekali pun tak pernah ia merasakan amplop dari sang nenek. Padahal ia tahu kedua orang tuanya selalu memberikan uang saku bulanan pada nenek, belum lagi uang saku dari pakde, bude, serta kerabat lainnya. Ia berpikir kemana saja uang yang nenek terima selama ini?

            Rasa tidak suka Sari pada sang nenek semakin menjadi kala ia tahu bahwa untuk membeli obat pun sang anak yang harus mengeluarkan uang. Sebenarnya semenjak sepeninggalan kakek, nenek tinggal satu atap dengan pakde dan bude. Pangan dan sandang semuanya pakde dan bude yang tanggung. Kemudian tiga bulan yang lalu, suatu insiden terjadi di rumah itu. Sari tidak tahu benar detailnya, yang ia tahu ialah tentang pertengkaran si nenek dengan bude dan sepupunya. Mungkin mereka juga jenuh dengan nenek, pikir Sari kala itu.

            “Mak, roti yang Sari taruh di meja makan tadi kemana ya?”

            “Roti? Oh! tadi sudah dimakan sama nenek.”

            Napas Sari menderu mendengar jawaban sang Ibu. Ia merasakan darahnya naik ke kepala dan segera setelah itu, emosinya pun meledak. “Kenapa Emak kasih ke nenek?!”

            “Tadi siang nenek minta camilan. Hanya ada roti itu, jadi emak beri saja. Kenapa marah sekali begitu, Sar?” tanya sang Ibu merasa bingung mendengar nada suara tinggi dari anaknya.

            Sari diam tak menjawab pertanyaan sang Ibu. Ekspresi kesal jelas terukir di wajahnya dan pada saat itu juga sang nenek menyahut dari ruang tv, “Sari? Sudah belajar membentak orang tua ya.”

            Mendengar itu sontak Sari pun berteriak, “Jangan ikut campur, Nek!” Ia langsung berlari menuju kamar dan mengunci pintunya. Dalam hati Sari menyesali dirinya yang telah berbicara kasar kepada sang Ibu. Pada dasarnya ia kesal pada si nenek, tapi malah Ibunya yang jadi pelampiasan. Rasa berdosa pun memenuhi dirinya.

            Langit sudah gelap namun Sari tak kunjung keluar dari kamarnya sampai seseorang mengetuk pintu dan memanggilnya. Dengan wajah yang masih murung, Sari pun membuka pintu dan melihat sang Ibu yang berdiri dengan membawa dua bungkus roti di tangannya. Melihat itu tiba-tiba saja Sari merasakan sesak di dadanya seperti hendak menangis. Dapat ia pastikan air matanya akan menetes jika ia berbicara satu kata saja.

            “Ini emak belikan ganti roti yang tadi dimakan nenek. Maaf ya, emak gak tahu itu roti kamu,” ujar sang Ibu menyodorkan dua bungkus roti tersebut.

            “Emak ....” Sang ibu kaget kala melihat anak gadisnya yang tiba-tiba menangis dan meraih lengan bajunya. “Maafkan Sari,” lanjutnya sesenggukan.

            Melihat itu, sang ibu memutuskan untuk mendorong anaknya kembali masuk ke kamar agar suara isakannya tak terdengar oleh nenek. Ia waswas jika nanti nenek menyahut lagi dan suasananya makin runyam.

            “Kenapa, Sar?” tanya sang Ibu setelah menutup pintu kamar anak gadisnya.

            “Sebenarnya Sari kesal sama nenek, bukan sama Emak,” jelas Sari berusaha menahan tangisnya. “Tapi Sari malah marah sama Emak.”

            “Kenapa kamu kesal sama nenek? Memangnya nenek ada salah apa?”

            “....”

            Sari diam, ia seperti tak berani menjawab pasalnya ia tahu bahwa rasa kesalnya ini kekanak-kanakan. Tapi apa boleh buat, Sari harus mengakui itu.

            Ibu yang seperti sudah mengerti parasaan anaknya mengangkat tangan dan menepuk punggung Sari. Berusaha memberikan ketenangan pada anaknya yang terlihat gelisah.

            “Sari ....”

            “Nenek hanya menyusahkan saja, mak,” ujar sari memberanikan diri. “Setiap hari nenek hanya menonton tv, semua-semua harus diambilkan. Apa Emak tidak capek?”

            Ibu terdiam sesaat kala mendengar alasan tersebut, namun tangannya masih tak berhenti menepuk-nepuk punggung Sari. Dengan tarikan napas yang dalam, ia berkata, “Sari, itu nenek kamu sendiri lho ... kalau nanti emak sudah tua, apa Sari akan kesal pada emak juga?”

            “Enggak lah mak ...” jawabnya kembali terisak. “Emak kan orang tua Sari.”

            Senyuman tipis muncul di wajah sang ibu setelah mendengar jawaban anaknya. Lalu ia kembali berkata, “Emak juga punya orang tua, walau sekarang hanya tersisa nenek. Jadi emak berusaha menyenangkannya. Selagi masih ada, Sar ....”

            Sari termangu. Ia seolah disadarkan oleh ucapan sang Ibu. Benar juga, biar bagaimanapun nenek adalah orang tua ibunya. Tentu sudah seharusnya anak merawat orang tuanya, bukan malah merasa terbebani sepertinya saat ini.

Sari lupa bahwa mungkin surganya ada di telapak kaki ibu, namun surga ibunya ada di telapak kaki nenek.

            Dihapusnya sisa air mata dengan pungung tangannya dan menatap lurus ke arah sang ibu. Tatapan mata yang lembut itu membuat Sari merasa lega.

“Maaf ya, mak ... Sari akan berusaha untuk lebih menghargai nenek. Sari gak mau jadi cucu durhaka,” ujar Sari membuat tawa kecil sang ibu menggema di kamarnya.

Sekarang hari-hari Sari terasa lebih menyenangkan. Ia jadi lebih sering mengobrol dan menonton tv bersama neneknya. Kadang juga ia meminta sang nenek untuk menceritakan kisah-kisah dan mitos zaman dulu yang membuat Sari tertarik. Sari tak pernah lagi merasa kesal, ia berusaha membantu ibunya merawat nenek dengan sepenuh hati. Dan yang paling ajaib adalah nenek sering meminta tolong Sari untuk membelikannya camilan dengan uang nenek sendiri untuk dimakan bersama saat menonton tv.

Kenyamanan di rumah ini membuat nenek jadi semakin tak ingin pulang ke rumah pakde, tapi Sari tak lagi memusingkan itu. Sari berpikir untuk menganggap nenek sebagai orang tuanya sendiri. Siapa tahu nanti ia kebagian surga yang ada di bawah telapak kaki nenek. 

# link menuju epaper

Kamis, 14 Juli 2022

Sehari Pergi Sendiri


Pada tanggal 7 Juli yang lalu Lianty pergi ke Medan untuk mengurus surat izin penelitian di kampus. Dari rumah ke stasiun Lianty diantar mama. Dari kota asal Lianty pergi sendirian naik kereta api pukul sembilan pagi. Di dalam kereta api Lianty mengobrol dengan penumpang yang duduk di depan Lianty. Beliau adalah ibu-ibu yang pergi bersama anak perempuan nya yang baru berumur dua tahun. Melihat anak kecil, mengingatkan Lianty dengan keponakan :)

Tiket kereta

Potret dari dalam kereta

Setelah duduk kurang lebih dua setengah jam, Lianty akhirnya sampai di Medan pukul setengah dua belas siang. Dari stasiun Lianty langsung pergi ke kampus naik ojek online. Ini adalah kali pertama bagi Lianty mengunjungi kampus setelah berpindah ke gedung baru. Lianty agak kaget melihat gedung kampus yang tingginya sekitar 20 lantai. Dari lantai dasar, Lianty naik ke lantai 12, di sana sudah ada dua teman Lianty yang menunggu. Kami duduk sambil menunggu surat izin kami selesai diketik dan diprint. Tak lama setelah Lianty datang, salah satu teman kami yang lainnya juga ikut sampai dan bergabung dengan kami.

Dari lantai 12 Lianty bisa melihat tempat bersantai di lantai 10:


Hampir saja Lianty bosan duduk, akhirnya surat izin penelitian telah selesai diprint. Setelah jalan-jalan di kampus sebentar dengan ketiga teman Lianty, kami pun berpisah. Sekarang Lianty bingung mau pergi ke mana, saat itu ibu kosan Lianty sedang bekerja jadi mustahil bagi Lianty untuk singgah di kosan karena tidak memegang kunci.

Akhirnya Lianty pun memutuskan untuk duduk makan siang sebentar di sebuah warung tepat di samping gedung kampus. Masih Lianty ingat saat itu Lianty memesan nasi goreng kampung tanpa cabai dan rasanya enak banget! Kapan-kapan Lianty ingin singgah ke sana lagi =D

Kembali duduk kebingungan setelah makan siang. Lianty menghubungi teman-teman dekat Lianty berharap mereka sedang berada di Medan agar Lianty bisa singgah sejenak untuk istirahat, namun sayangnya mereka sedang berada di kampung halaman. Akhirnya Lianty pun memutuskan pergi ke Sun Plaza untuk menghabiskan waktu karena tiket pulang Lianty ada di jam 7 malam.

Seperti biasa, tempat pertama yang Lianty tuju adalah Toko Buku Gramedia! Berada di Gramedia sering membuat Lianty lupa waktu, jadi Lianty putuskan untuk keliling-keliling di sana.

Sambil keliling-keliling Lianty juga mencari komik yang ingin Lianty beli sebelumnya:


Sebenarnya Lianty masih ingin berlama-lama di Gramedia mengingat masih lama lagi waktu untuk pulang, tapi kaki Lianty seolah berkata "capek". Lianty bisa merasakan nyut nyut nyut di pergelangan kaki Lianty yang sedari siang belum diistirahatkan. Akhirnya Lianty memutuskan untuk mengalah kepada kaki yang sudah menjerit ini. Setelah selesai membayar komik yang Lianty pilih, Lianty pun pergi ke lantai empat untuk mencari tempat duduk. Lianty duduk di sana lumayan lama, Lianty duduk sambil memainkan game dan melihat orang yang berlalu-lalang.

Melihat jam sudah mulai sore, Lianty memutuskan untuk mencari tempat makan sebelum kembali pulang, namun sebelum itu Lianty pergi ke toilet lebih dulu. Di dekat toilet di lantai empat, Lianty melihat jejeran mesin capit boneka dengan boneka yang super lucu di dalamnya.


Awalnya Lianty hanya mengamati dan menonton orang-orang yang bermain, sayangnya tidak ada salah satu pun dari mereka yang berhasil mendapatkan  bonekanya. Karena gemas dan penasaran akhirnya Lianty memutuskan untuk memasukkan uang dua puluh ribu ke mesin convert, suara koin berjatuhan pun terdengar. Langsung saja Lianty kutip semua dan memilih mesin yang ingin Lianty coba.


Harga satu koinnya adalah dua ribu rupiah, sedangkan untuk mesin capitnya memerlukan paling sedikit dua koin untuk boneka ukuran kecil, dan empat koin untuk boneka ukuran besar. Saat itu Lianty mencoba dua koin di mesin capit dengan boneka Pui Pui Molcar di dalamnya. Setelah beberapa kali mencoba dan kurang beruntung akhirnya Lianty memutuskan untuk pindah mesin setelah koin Lianty hanya tinggal tersisa dua.

Siapa sangka sisa dua koin ini berhasil membawa satu boneka lucu di mesin lainnya! Lianty kaget dan sempat loncat-loncat kecil melihat mesin capit itu menjatuhkan boneka yang ia capit ke dalam lubang. "Wah! kakak itu dapat ya?!" dua orang gadis yang menonton Lianty saat itu juga ikut girang, seketika kami sama-sama tertawa senang walau tidak kenal satu sama lain XD

Lianty senang sekali! Ini pertama kalinya Lianty berhasil mendapatkan boneka di mesin capit XD


Oke, main-mainnya sudah selesai. Sekarang saatnya mencari tempat makan!

Tak jauh dari tempat Lianty duduk beristirahat sebelumnya, ada kedai ramen yang lumayan ramai pengunjungnya. Lianty masuk ke sana dan langsung disambut dengan ramah oleh pelayannya. Jujur rasa ramennya kurang cocok dengan selera Lianty, namun porsi dan pelayanannya yang ramah membuat Lianty senang. 

Bahkan sebelum meninggalkan tempat duduk, Lianty sempat dihampiri dan ditanya oleh salah satu pegawai yang Lianty duga supervisor di sana terkait kritik dan saran tentang ramen mereka karena ia heran melihat ramen Lianty yang masih tersisa di mangkuk. Karena merasa segan Lianty pun hanya menjawab "Maaf, saya sudah kenyang makanya tidak habis." Hahaha Lianty tak mau memberi kritik dan saran karena ini baru kali kedua bagi Lianty makan ramen XD


Badan letih, kaki pegal, perut kenyang, sekarang mari kita pulang...

Pulang bersama teman baru


Sesampai di kota asal, Lianty di jemput oleh mama Lianty. Tak lupa Lianty memberikan ole-ole yang sempat Lianty beli di stasiun sebelum pulang. Hari ini menyenangkan, tapi lain kali Lianty tidak mau pergi sendirian lagi, pergi sendirian untuk waktu yang lama membuat Lianty bosan. Next time, mari pergi bersama-sama ^^

Komik yang Lianty beli


Sampai di sini dulu cerita Lianty hari ini ya, sampai jumpa lagi di cerita berikutnya! salam manis <3

Kamis, 09 Juni 2022

Review Masker Scarlett - Herbalism Mugwort & Seriously Soothing Hydrating Gel Mask


Hai sahabat blogger sepermainan~! Apa kabar? Semoga sahabat blogger semuanya selalu dalam keadaan baik ya <3 Akhirnya hari ini Lianty bisa kembali ke blog ini dengan membawa postingan review. Belakangan ini Lianty terlalu banyak tugas kuliah sehingga sulit bagi Lianty untuk menulis ulasan. Tapi hari ini Lianty mencoba meluangkan waktu Lianty untuk mengulas masker yang sedang Lianty gunakan saat ini yaitu masker dari Scarlett Whitening!

Mungkin karena terlalu stres dengan tugas kuliah, Lianty memperhatikan kulit wajah Lianty terlihat kusam dan berjerawat belakangan ini. Kadang jika sedang zoom meeting dengan dosen, Lianty sering merasa malu... Saat Lianty menceritakan ini kepada ibu, beliau bilang “Coba maskeran gih.”

Saat itu Lianty teringat kalau Scarlett Whitening baru-baru saja meluncurkan produk masker. Mengingat Lianty juga memakai rangkaian skincare dari Scarlett, mungkin Lianty juga harus mencoba maskernya? Akhirnya setelah gajian, langsung saja Lianty singgah ke shopee untuk membeli maskernya, hahaha :D

Alasan Lianty memilih masker Scarlett adalah karena Scarlett sudah teruji bebas merkuri dan hydroquinone, dan juga sudah terdaftar di BPOM, jadi Scarlett aman untuk kita gunakan.

 

Review Herbalism Mugwort & Seriously Soothing Hydrating Gel Mask Scarlett Whitening Setelah Sebulan Pemakaian.


Sebelum mengulas Herbalism Mugwort & Seriously Soothing Hydrating Gel Mask, Lianty ingin menyarankan sahabat blogger agar membersihkan wajah terlebih dahulu sebelum menggunakan masker agar hasilnya lebih maksimal. Efek masker akan lebih baik jika digunakan di atas wajah yang bersih. Setelah itu perhatikan jenis kulit sahabat blogger, kira-kira sahabat blogger lebih cocok menggunakan Herbalism Mugwort atau Seriously Soothing Hydrating Gel? Nah, untuk mengetahuinya yuk baca sampai habis ulasannya ya ^^

1. Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask


Masker pertama yang Lianty gunakan adalah Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask. Karena wajah Lianty sedang kusam, gel mask jadi pilihan untuk dicoba.

Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask dikemas dalam kemasan berwarna putih-pink. Isi maskernya sendiri bertekstur gel berwarna kuning kecoklatan (mirip madu) plus bulir-bulir kelopak mawar. Di dalam tutup jar masker terdapat mini spatula yang dapat digunakan untuk mengambil isi masker agar tetap higienis.



Kandungan: niacinamide, vitamin C, grape fruit water, seven berry extract, ginseng extract, centella asiatica, rose flower water, allantoin.

Manfaat:

Seven berry extract mampu membantu menghidrasi kulit, membantu meredakan peradangan, membantu melawan radikal bebas, membantu meningkatkan produksi kolagen, membantu mencerahkan dan membuat kulit tampak lebih bersinar, membantu mencegah tanda-tanda penuaan dini, dan membantu mengangkat sel-sel kulit mati sehingga kulit lebih cerah.

Selain itu, kandungan lainnya seperti ginseng extract mampu membantu menyeimbangkan kadar minyak pada kulit dan memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan kemerahan dan pembengkakan. Rose water mampu membantu menenangkan dan mengurangi peradangan pada kulit serta menyamarkan pori-pori. Watermelon extract membantu mencegah garis-garis halus di kulit, kandungan air yang tinggi pada buah semangka berperan menjadi pelembap alami untuk menjaha kelembapan kulit.

Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask cocok digunakan untuk kulit berminyak, normal, rentan berjerawat, kulit kering, sensitif, atau kombinasi.

Cara penggunaan:

Bersihkan wajah sebelum menggunakan masker. Setelah wajah bersih dan kering, aplikasikan masker dengan cara ambil masker dengan mini spatula. Oles dan ratakan masker ke seluruh wajah. Diamkan masker 15-20 menit sampai masker terserap ke kulit kemudian bilas hingga bersih. Selanjutnya sahabat blogger bisa melanjutkan dengan menggunakan produk perawatan wajah lainnya seperti toner, serum, dan cream.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sahabat blogger sebaiknya menggunakan masker ini 2-3 kali dalam seminggu. Sebelum diaplikasikan ke wajah, sahabat blogger bisa melakukan tes terlebih dahulu pada kulit tangan atau kulit belakang telinga untuk mengetahui apakah ada reaksi alergi atau tidak.

Review:

Jujur Lianty sangat senang menggunakan Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask ini karena rasanya sejuk dan menenangkan. Tekstur gel yang dimiliki Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask membuat Lianty nyaman saat memakainya. Walau teksturnya gel, masker ini sama sekali tidak lengket, malah rasanya segar dan kulit seperti dimanjakan. Ada harum buah-buahan namun tidak terlalu menyengat karena masker ini tidak mengandung parfum.

Setelah menggunakan masker ini, Lianty merasakan kulit Lianty lebih lembap dan kenyal. Sangat berbeda dengan kulit kusam Lianty sebelumnya. Kulit lebih terhidrasi dan tampak lebih cerah juga kemerahan pada kulit dan bekas jerawat Lianty juga ikut berkurang.

Suka banget!


2. Herbalism Mugwort Mask


Herbalism Mugwort Mask dikemas dalam kemasan berwarna putih-hijau. Di dalam tutup jar-nya terdapat mini spatula sama seperti Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask sebelumnya. Tekstur masker ini sendiri seperti clay berwarna hijau. Masker clay biasanya bermanfaat untuk menyerap minyak berlebih pada kulit juga membersihkan kulit dari kotoran/sel kulit mati.


Herbalism Mugwort Mask adalah masker kedua yang Lianty coba. Jujur Lianty baru memakai Herbalism Mugwort Mask beberapa kali saja karena sudah terlanjur jatuh cinta dengan Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask sebelumnya, hahaha! Untuk Herbalism Mugwort Mask sendiri lebih banyak digunakan oleh kakak Lianty yang jenis kulitnya lebih cocok. Perlu Lianty tambahkan kembali jika Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask cocok untuk kulit normal hingga kering, sedangkan Herbalism Mugwort Mask lebih cocok untuk kulit normal hingga berminyak.

Meskipun demikian, Lianty juga sering menggunakan keduanya secara langsung. Lianty menggunakan Herbalism Mugwort Mask di area berminyak kulit wajah (T-zone), sedangkan sisanya Lianty menggunakan Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask. Mungkin sahabat blogger bisa coba cara yang Lianty gunakan juga ^^

Kandungan: mugwort extract, vitamin C, glutathione, niacinamide, bamboo charcoal, allantoin, chlorophyllin, green tea powder.

Manfaat:

Mugwort extract membantu menghidrasi dan menenangkan kulit, juga berfungsi sebagai anti-inflamasi yang dapat meredakan peradangan kulit berjerawat. Bamboo charcoal membantu menyerap minyak berlebih dan berfungsi sebagai natural exfoliator yang mampu mengangkat sel kulit mati dari permukaan kulit serta membersihkan pori-pori sehingga wajah menjadi lebih cerah. green tea powder membantu mengurangi tanda-tanda penuaan kulit dan sifat antioksidan pada green tea dapat membantu melawan radikal bebas serta cocok digunakan oleh kulit berminyak dan berjerawat karena membantu untuk mengurangi kadar minyak dan melawan bakteri penyebab jerawat.

Selain itu, kandungan-kandungan lainnya seperti enkapsulasi salicylate berfungsi untuk membantu mengontrol minyak berlebih dan merawat kulit berjerawat. Juga ada galactosyl salicylate yang bersifat melembapkan, sehingga wajah tidak terasa kering saat menggunakan masker.

Herbalism Mugwort Mask cocok digunakan untuk kulit berminyak, normal, rentan berjerawat, kering dan kombinasi.

Cara penggunaan:

Sama seperti masker sebelumnya, sebelum menggunakan masker bersihkan wajah terlebih dahulu. Setelah wajah bersih dan kering, aplikasikan masker dengan cara ambil masker dengan mini spatula. Oles dan ratakan masker ke seluruh wajah. Jika sahabat blogger ingin memakai kedua masker sekaligus, sahabat blogger bisa mengaplikasikan Herbalism Mugwort Mask di T-zone atau area wajah yang berminyak, kemudian menggunakan Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask pada area wajah lainnya. Diamkan masker 15-20 menit sampai masker terserap ke kulit kemudian bilas hingga bersih. Selanjutnya sahabat blogger bisa melanjutkan dengan menggunakan produk perawatan wajah lainnya seperti toner, serum, dan cream.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sahabat blogger sebaiknya menggunakan masker ini 2-3 kali dalam seminggu. Sebelum diaplikasikan ke wajah, sahabat blogger bisa melakukan tes terlebih dahulu pada kulit tangan atau kulit belakang telinga untuk mengetahui apakah ada reaksi alergi atau tidak.

Review dan hasil:

Setelah menggunakan kedua masker dari Scarlett ini selama sebulan, Lianty merasakan bekas-bekas jerawat Lianty perlahan memudar, radang dan kemerahan pada kulit juga berkurang. Kulit wajah Lianty tidak kusam dan pastinya lebih lembap dari sebelumnya.


Jika sahabat blogger ingin mencoba Herbalism Mugwort & Seriously Soothing Hydrating Gel Mask ini, sahabat blogger bisa mengunjungi shopee Scarlett Whitening ya! Kisaran harga per itemnya adalah Rp 75.000.

Lianty rasa sampai di sini dulu postingan Lianty hari ini ya! Lianty mau lanjut ngerjain tugas sambil maskeran lagi. Hahaha XD sampai jumpa di postingan selanjutnya~

Salam manis, Lianty Putri.

Sabtu, 04 Juni 2022

Membeli Fanmerch Spy x Family


Sekitar tiga minggu yang lalu, Lianty melihat sebuah postingan lewat di lini masa twitter. Postingan ini memperlihatkan foto gantungan kunci dari anime yang sedang Lianty tonton yaitu Spy x Family. Desain gantungan kunci yang sangat lucu serta keinginan untuk memiliki fanmerch (merchandise buatan fans) dari anime Spy x Family ini menjadi alasan Lianty ingin membelinya.

Sudah lama sekali Lianty ingin punya fanmerch dari fandom-fandom yang Lianty ikuti seperti Paradox Live dan Project Sekai. Namun sayangnya kedua fandom ini sangat jarang bahkan tidak ada yang menjual fanmerch-nya. Mungkin karena peminatnya masih sedikit :') Makanya Lianty sangat senang melihat seseorang menjual fanmerch Spy x Family. Langsung saja Lianty samperin seller-nya. Ini akan menjadi fanmerch pertama yang Lianty miliki.

Setelah melihat katalog yang ditampilkan seller, Lianty juga tertarik dengan desain totebag yang ia buat. Akhirnya Lianty memutuskan untuk ikut pre-order yang dibuka oleh seller tersebut. Dalam masa pre-order ini, seller memberitahu bahwa kita bisa request freebies yang sudah ia sediakan. Karena Lianty paling suka dengan karakter Anya dan Damian, Lianty pun request ingin freebies Damianya! (sebutan untuk pair Damian dan Anya).

Setelah dua minggu menunggu, akhirnya seller memberi kabar jika merch-nya sudah selesai produksi dan siap untuk diantar. Hore!

Paket sampai di rumah Lianty dengan selamat. Pengemasan paketnya pun sangat rapi dan lucu ><


Isi paket saat dibuka


Lianty girang sekali saat membuka paket dan melihat fanmerch yang sangat menggemaskan. Di dalam paket terdapat dua fanmerch pesanan Lianty yaitu gantungan kunci dan totebag serta bonus-bonus lainnya seperti permen, thank you card, dan empat freebies card Damianya.

fanmerch yang Lianty pesan

Freebies


Desain totebagnya benar-benar menggemaskan(Lianty kehabisan kosakata =D), bahannya kanvas dan ada ritsletingnya, mungkin Lianty akan memakai totebag ini jika bepergian seterusnya. 


Gantungan kuncinya juga sangat lucu <3 Namun untuk gantungan kunci mungkin tidak akan Lianty pakai karena takut putus dan hilang. Lianty akan menggantungkan gantungan kunci ini di dinding kamar Lianty sebagai hiasan.


Terima kasih seller, semoga karyanya yang lucu ini lebih banyak dikenal orang <3 

Jika berminat, sahabat blogger bisa mengunjungi shopee yoakestuff atau twitter @yoakeshu ya~! 

Sampai di sini dulu postingan Lianty kali ini, sampai jumpa lagi di lain kesempatan ^_^

Salam manis, Lianty Putri.

Rabu, 25 Mei 2022

Sehari di Hari Minggu


Minggu 22 Mei lalu, Lianty bersama keluarga dan saudara sepupu pergi ke Medan untuk liburan. Ini adalah perjalanan Lianty bersama keluarga setelah sekian lama. Kalau diingat-ingat mungkin ini adalah kali pertama kami bepergian semenjak kepergian Ayah.

Kami pergi berdelapan naik kereta api pukul sembilan pagi. Lianty merasa seperti ibu-ibu yang membawa anak-anaknya karena ternyata selain Lianty sendiri, yang lainnya sudah lama tidak pernah naik kereta api. Hahaha :D Berbeda dengan Lianty yang hampir sebulan sekali pergi-pulang naik kereta api, yang lainnya belum tentu setahun sekali pergi naik kereta api. Ini bukan berarti yang lainnya tidak pernah bepergian, hanya saja mereka lebih sering naik angkutan seperti bus.

Foto dari dalam gerbong KA

<3


Sesampainya di Medan pukul sebelas, kami pergi ke lapangan merdeka untuk beristirahat sejenak. Dari stasiun kereta api ke lapangan merdeka hanya tinggal menyeberang jalan. Di sana kami duduk dan makan siang. 

Setelah selesai makan siang, kami pergi ke gerbang lapangan merdeka untuk menunggu jemputan ojek online yang kami pesan. Tujuan kami adalah Sun Plaza. Tarif dari lapangan merdeka sampai Sun Plaza naik ojek mobil online adalah dua puluh delapan ribu rupiah. 

Gedung di depan tempat kami menunggu

Sun Plaza

Tempat yang pertama kali ingin Lianty datangi di sana sudah pasti adalah Toko Buku Gramedia! Lianty bersama kedua sepupu Lianty pergi menuju Gramedia, sedangkan yang lainnya pergi untuk berkeliling. 

Di depan Gramedia, kami menemukan tumpukan buku dengan diskon 50%. Di tumpukan buku itu ada banyak komik dan novel dengan berbagai judul. Lianty memilih dua jilid komik, dan sepupu Lianty memilih satu jilid novel. Dan yang uniknya adalah buku pilihan kami adalah buku wishlist yang kami cari, sungguh kebetulan yang sangat menggirangkan. 

Kami keliling-keliling cukup lama di dalam Gramedia. Melihat alat-alat tulis, novel, komik, sampai buku anak-anak. Lianty juga memilih tiga jilid komik lainnya yang Lianty temukan di sana. 

Komik SPY X FAMILY

Setelah lelah melihat-lihat Lianty pun memutuskan untuk membayar komik yang Lianty pilih ke kasir. Lianty mendapatkan tiga jilid komik dengan diskon 50% dan dua komik lainnya yang merupakan wishlist Lianty <3


Lianty dan sepupu pun kembali bergabung bersama yang lainnya. 

Sambil menunggu sepupu Lianty makan siang, Lianty berkeliling di sekitar lantai empat dan menemukan kios yang menjual CD lagu. Lianty singgah untuk melihat-lihat koleksi yang mereka jual. Sedikit kaget saat melihat CD dan Album BTS sampai NCT ikut dijual di sana. Hahaha XD Lianty pikir mereka hanya menjual CD penyanyi lokal dan barat saja. 

Di sana Lianty membeli CD album terbaru dari Tulus yang bertajuk Manusia. Sudah lama Lianty ingin punya salah satu album dari Tulus, dan akhirnya hari ini Lianty membelinya ^^.


Keponakan Lianty, Genzo juga ikut bersenang-senang. Sepanjang waktu Genzo aktif bermain dan berlarian di dalam mall. Lianty ikut senang melihat ekspresinya yang tersenyum lebar saat bermain bersama neneknya. 


Setelah lelah bermain seharian, Lianty bersama yang lainnya beristirahat untuk makan malam sebelum pulang. Tidak ada yang spesial dari menu makan malam yang Lianty pilih. Ternyata burger yang biasa Lianty beli di pinggir jalan jauh lebih enak daripada yang Lianty makan sekarang =D

Selanjutnya kami pun kembali ke stasiun untuk kembali pulang ke rumah pukul tujuh malam. 

Kami semua kembali dengan selamat walau sempat terjadi sebuah kejadian yang mengakibatkan kakak Lianty tidak bisa pulang naik kereta api. Kakak terpaksa pulang naik bus karena hanya punya satu surat vaksin yang terdaftar. Sangat disayangkan ternyata kereta api yang kami naiki saat berangkat dan saat pulang berbeda sehingga menyebabkan kakak tidak dapat ikut pulang bersama kami.

Hari ini sangat melelahkan. Pergelangan kaki Lianty sampai sakit karena terlalu banyak berjalan. Tapi walau demikian, hari ini adalah hari yg sangat menyenangkan :) Lianty bisa kembali menghabiskan waktu bersama keluarga setelah sekian lama hanya berdiam di rumah sambil sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Semoga hari-hari seperti ini bisa Lianty rasakan lagi di lain waktu :))

Hasil berburu

Sampai di sini dulu cerita Lianty hari ini ya sahabat blogger... Sampai jumpa di cerita selanjutnya. Salam hangat,

Lianty Putri.



Rabu, 16 Maret 2022

Stationery Haul • February - March

Rak pen gel di Toko Buku Salemba

Hai sahabat blogger sepermainan~ Apa kabar?

Hari ini Lianty kembali dengan stationery haul >< Namun berbeda dari biasanya, kali ini Lianty mengumpulkan empat stationery haul yang kemudian Lianty post sekaligus dalam satu postingan. Alasannya karena Lianty sudah kelamaan hiatus, jadi mau gak mau harus Lianty post sekaligus T_T

Maaf ya sahabat blogger :(

Oke dari pada curhat di postingan yang tidak tepat, langsung saja kita lihat alat-alat tulis yang Lianty beli yuk XD


6 Februari - TK Salemba

Awalnya Lianty pergi ke Toko Buku Salemba ini untuk mencari textbook bahasa Perancis, namun apa daya ternyata textbook-nya melebihi budget yang Lianty punya T_T Daripada jauh-jauh ke toko buku dan gak beli apa-apa, akhirnya Lianty memutuskan untuk membeli alat-alat tulis yang juga Lianty butuhkan.

Stationery yang Lianty beli di Toko Buku Salemba ada; pen, penghapus, sticky-note, dan isi binder polos.

Semuanya Lianty suka terutama sticky-note berwarna biru ^^. Tapi... Lianty agak kaget waktu Lianty coba buka dan memakai isi binder polos yang tadi Lianty beli. Lianty kaget sama baunya. Lianty gak tahu menahu soal asal-usul kertas, tapi kertas binder ini bau kotoran T_T /skip

Notes lucu di Toko Buku Salemba


17 Februari - Mr. DIY

Sejak Mr. DIY buka cabang di kota Lianty, Lianty pun jadi sering berkunjung ke sana. Sering berkunjung = sering hedon T_T Saat Lianty masih ngekost di Medan, Lianty juga sangat sering berkunjung ke Mr. DIY. Bagi Lianty toko ini sudah seperti tempat favorit ketiga setelah Gramedia dan Books & Beyond.

Waktu itu Lianty berkunjung hanya untuk membeli buku catatan baru, tapi Lianty malah beli yang lain-lain T__T 

Adapun barang-barang yang Lianty beli ada; earphone, sticker, cutter, dan notebook.


Lianty sudah lama ingin punya earphone warna ungu ><

Rak buku catatan di Mr. DIY


3 Maret - Mr. DIY

Lagi-lagi Mr. DIY, hehehe...

Lianty berkunjung ke sini untuk membeli buku catatan yang akan Lianty gunakan untuk mencatat vocabulary. Lianty telah memutuskan untuk mengikuti IELTS setelah lulus sarjana nanti, dan yang pertama kali ingin Lianty lakukan adalah menambah vocabulary terutama academic vocabulary. Dan buku yang Lianty pilih adalah buku yang benar-benar cocok ><

Selain membeli buku catatan, Lianty juga membeli sticker.


15 Maret - Mr. DIY

Setelah mencatat vocabulary dengan buku catatan yang baru Lianty beli, Lianty membutuhkan buku catatan lainnya untuk mencatat phrasal verbs dan akhirnya Lianty membeli buku yang sama (hanya beda cover).

Selain membeli buku catatan tersebut, Lianty juga membeli buku baru untuk bullet journaling. Setelah sekian lama tidak nge-bujo, Lianty memutuskan untuk kembali ke rutinitas ini untuk melepaskan lelah dan tekanan. Karena nge-bujo bisa menambah mood dan melepaskan emosi Lianty :))

Lianty suka banget buku untuk nge-bujo yang Lianty beli. Selain karena sampul kucing gemas, kertas di dalamnya juga beragam. Ada yg bergaris, polos, dan polos berwarna cokelat. Benar-benar seperti yang Lianty cari ><


Sepertinya sampai di sini dulu postingan Lianty hari ini ya sahabat blogger~ Sampai jumpa di postingan selanjutnya^^ 

Salam manis,

-Lianty Putri-