Tampilkan postingan dengan label Tulisanku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tulisanku. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Februari 2023

[CERPEN] Mi Ayam Untuk Bapak

 

Cerpen Mi Ayam Untuk Bapak adalah cerita pendek tulisanku yang pernah dimuat di media Harian Waspada pada tanggal 18 Septetember 2022. Cerita lengkapnya dapat dibaca di bawah ini:

MI AYAM UNTUK BAPAK

Oleh: Lianty Putri

 

Setelah sebulan lama bekerja menjadi pengajar di sebuah lembaga belajar bahasa asing, akhirnya hari ini tiba saatnya bagi Sari untuk menerima gaji pertamanya. Usai menulis tanggal dan membubuhi tanda tangan tanda serah-terima, Sari diberikan selembar amplop putih yang masih tersegel. Amplop yang barusan ia terima berisi upah pertama yang ia dapat setelah empat tahun lamanya menimbah ilmu untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan di sebuah universitas di luar kota. Meski belum mendapat pekerjaan tetap di sekolah formal, Sari sudah sedikit lega setidaknya ia punya penghasilan perbulan mulai sekarang.

“Emak, Sari sudah gajian nih. Sari traktir mi ayam, yuk!” kata Sari mengibaskan amplop gajinya di udara. Sari tahu bahwa gaji pertamanya belum seberapa. Mungkin hanya bisa lepas uang paket data dan skincare, itu sebabnya Sari hanya berani mentraktir emaknya makan mi ayam. 

“Ayo, emak mau mi ayam spesial ya.”

“Oke sip!” Sari pun naik duduk di boncengan sepeda motor emaknya yang alhamdulillah tahun ini sudah lunas kreditnya.

Sepeda motor yang dikendarai emak berangkat menuju tujuan utama mereka, Warung Mi Ayam Wagino yang terletak tak jauh dari tempat Sari mengajar. Ia dan emaknya sudah sering makan mi ayam di sana, tak peduli kabar angin dari manusia yang iri dengan usaha sukses orang lain yang mengatakan 'mi ayamnya mengandung pelet' atau isu-isu lainnya. Yang penting bagi Sari dan emak Mi Ayam Wagino mantap!

Di tengah perjalanan yang ramai suara-suara klakson mobil dan sepeda motor serta mas ojol yang belok-belok berkendara dengan lihai, Sari diam melamun. Matanya menangkap pemandangan pedagang kaki lima di sepanjang jalan, namun pikirannya melanglang. Tiba-tiba saja Sari teringat akan bapaknya yang sudah lama tidak ia temui. Padahal sebelumnya setiap bulan ia dan emaknya selalu mengunjungi bapak minimal sebulan sekali untuk melihat atau bersih-bersih di sekitar rumah bapak. Menerima gaji pertama mengingatkan Sari akan bapaknya, ditambah lagi bapak yang biasanya juga senang mengajak makan bersama di Warung Mi Ayam Wagino ini.

Sepulang mentraktir emak makan mi ayam, Sari langsung masuk ke kamar dan menghitung uang yang tersisa di dalam amplop yang segelnya telah ia rusak. Satu lembar uang seratus ribu miliknya telah pecah menjadi uang recehan. Selain beberapa lembar uang kertas berwarna biru, terselip secarik slip gaji dengan detail upah mengajarnya. Walau sebenarnya tak terlalu penting, Sari memutuskan untuk menyimpan secarik kertas itu ke dalam stoples biskuit tempat ia menyimpan setruk belanja emaknya yang nantinya bisa mereka tukarkan dengan gelas cantik.

“Sar, bapak di teras tuh,” ujar emak masuk sebentar ke kamar Sari kemudian kembali pergi ke dapur. Sari melompat dari tempat tidurnya dan bergegas jalan ke luar. Dalam hati ia sudah menyiapkan kata-kata yang cocok untuk memamerkan gaji pertamanya pada sang bapak.  Bangga atau tidak urusan belakang yang penting pamer dulu.

“Bapak!” sapa Sari dengan senyum secerah uang seratus ribu. Dilihatnya bapak dengan pakaian sederhana berwarna putih serta celana pendek cokelat favoritnya sedang duduk bersandar di kursi santai tempat langganan bapaknya duduk. 

“Pak! Sari baru gajian lho... Bapak mau Sari traktir apa? Tadi emak sudah Sari traktir mi ayam. Mau mi ayam juga gak, Pak?” celoteh Sari ikut mendudukkan bokongnya di samping sang bapak.

Bapak bangkit membenarkan posisi duduknya dari yang semula bersandar santai kemudian menepuk siku lengan kiri Sari. “Bapak gak makan lagi, uangnya kamu tabung saja.” Jawaban yang bapak lontarkan membuat senyum lebar di wajah Sari memudar. Bibirnya murung seperti ingin marah pada bapaknya.

“Ah Bapak, padahal udah lama gak ketemu,” balas Sari dengan nada sendu. Mendengar sang anak yang merasa kecewa membuat bapak kembali menepuk-nepuk lengan Sari membujuknya agar tetap duduk di sampingnya. 

Sari merajuk dan berdiri ingin kembali masuk ke rumah namun ia langsung mengurungkan niatnya saat tiba-tiba ia kembali merasa rindu dengan bapak. Maklum saja ia sudah lama tidak bertemu dengan bapak, mana bisa ia merajuk pada bapak yang amat ia rindukan itu. Sari pun kembali ke tempat semula ia duduk dan meletakkan kepalanya di atas pangkuan sang bapak. “Pak, Sari rindu,” katanya lirih.

Sari mengedip-ngedipkan matanya yang tak ia sangka telah basah dengan air mata. Ia terbangun di atas tempat tidurnya dengan isi stoples biskuit yang masih berserakan. Tak tahu harus senang atau sedih, barusan ia bertemu dengan bapak dan sempat pamer gaji pertamanya. Bahkan tadi ia juga sempat berbicara dengan bapak dan bilang rindu padanya walau hanya lewat mimpi. Bagi Sari yang sudah lama tidak bertemu dengan bapak, mimpi seperti itu adalah hal yang membahagiakan.

Kenyataannya Sari tetap ingin sekali mentraktir atau membelikan sesuatu untuk bapak dari hasil upah mengajar pertamanya. Bapak lah yang telah banting tulang membiayai kuliahnya, namun acara wisuda atau gaji pertama pun tak sempat dirasakan sang bapak. Bapak sudah duluan dipanggil tuhan sebelum melihat Sari dapat pekerjaan sendiri. Bapak sudah pergi duluan sebelum Sari bisa mentraktirnya makan mi ayam dengan gaji sendiri.

“Besok Sari dan emak singgah ya, Pak,” kata Sari pada foto bapak yang tertampil pada layar kunci ponselnya. Meski sekarang tak bisa mentraktir bapak makan mi ayam, setidaknya Sari bisa singgah ke makam, bersih-bersih, mengirim doa, dan mengirimkan sedekah untuk bapaknya yang harap-harap di sana tetap bisa menikmati mi ayam spesial hidangan khusus penghuni surga.

Tebing Tinggi, Agustus 2022.

Rabu, 31 Agustus 2022

[CERPEN] Terapi Kucing


Terapi Kucing
adalah cerita pendek anak-anak tulisanku yang pernah dimuat di Majalah Bobo pada tanggal 12 Mei 2022. Cerita lengkapnya dapat dibaca di bawah ini.

Terapi Kucing

(oleh: Lianty Putri)

Tidak seperti hari-hari biasanya, pagi ini Nia berangkat sekolah diantar oleh Ibu. Kak Sari yang setiap pagi selalu mengantar dan menjemput Nia ke sekolah sedang sakit. Padahal Nia lebih senang diantar ke sekolah oleh kakaknya karena setiap pagi Kak Sari selalu membawa makanan kucing di jok sepeda motornya.

Makanan kucing itu Kak Sari bawa untuk dibagikan pada kucing-kucing liar yang berkeliaran di area sekolah Nia. Nia sangat senang melihat kawanan kucing berkerumun menunggu Kak Sari dan makanan kucingnya setiap pagi. Kucing-kucing lucu itu mengeong dan mengelus-eluskan kepala mereka manja ke kaki Kak Sari dan Nia.

Sudah dua hari Kak Sari sakit dan tak keluar dari kamarnya. Nia senantiasa menunggu Kak Sari keluar dari kamar. Berharap sesekali Kak Sari keluar untuk mengambil makan atau minum, sayangnya Ibu lah yang mengantarkan makan dan minumnya ke dalam kamar. Nia khawatir namun ia juga takut untuk masuk ke kamar sang kakak. Takut membuat penyakit kakaknya semakin parah.

 “Kak Sari belum sembuh ya, Buk?” tanya Nia pada Ibu yang baru saja keluar dari kamar Kak Sari.

“Belum, Nak. Kak Sari sakit karena kelelahan, jadi harus istirahat dulu,” jawab Ibu.

Keesokan harinya Kak Sari belum juga keluar dari kamarnya. Pagi ini Nia diantar ke sekolah oleh ibunya lagi, jadi ia tak bisa bermain dengan kucing dan langsung masuk ke gerbang sekolah. Nia sangat rindu Kak Sari dan para kucing.

Di kelas saat jam pelajaran, Ibu Guru Ani bercerita tentang hewan. Mulai dari hewan liar sampai hewan peliharaan semua diceritakan oleh Bu Ani.

“Kalau Bu Guru capek, biasanya Bu Guru pergi ke kafe kucing untuk terapi,” celetuk Bu Ani membuat anak-anak terbengong. “Melihat dan bermain bersama kucing-kucing lucu membuat Bu Guru senang.” Mendengar cerita Bu Ani membuat Nia teringat dengan kakaknya yang sedang sakit di rumah. Mungkin Kak Sari butuh terapi kucing!

Sepulang sekolah, Nia mencari kardus dan mengumpulkan kucing-kucing yang terlihat paling lucu. Tangannya hampir saja dicakar oleh seekor kucing yang sulit ditangkap. Nia tak memusingkannya dan terus mencari kucing lucu untuk dikumpulkan ke dalam kardus. Akhirnya dengan usaha keras Nia berhasil mengumpulkan lima ekor anak kucing di dalam kardusnya. Kucing-kucing itu mengeong dengan suara menggemaskan.

“Untuk apa anak-anak kucing itu, Nak?” tanya Ibu kaget saat menjemput Nia yang terlihat susah payah menggendong kardus berisi kucing.

“Untuk Kak Sari, Buk! Kata Bu Guru, hewan-hewan lucu bisa menjadi terapi supaya Kak Sari cepat sembuh!” jelas Nia penuh percaya diri. Ibu menggeleng-gelengkan kepalanya heran namun ia tetap membantu Nia mengangkat kardus berisi kucing itu ke atas sepeda motor.

“Tapi nanti pulangkan mereka ke sini lagi ya....”

“Baik, Buk!”

Sesampai di rumah, Nia buru-buru masuk dan mengetuk pintu kamar Kak Sari. Mendengar tidak ada respons dari dalam kamar, Nia pun meminta bantuan Ibu untuk membukakan pintu.

Suara kucing mengeong membuat Kak Sari yang berbaring tertutup selimut kaget. Nia berlari kecil mendekat ke tempat tidur Kak Sari dan menunjukkan lima ekor anak kucing yang mengeong lucu. Dua diantaranya berwarna putih, satunya berwarna oranye, dan duanya lagi berwarna putih belang hitam.

“Astaga, kenapa Nia membawa anak-anak kucing ke rumah?” tanya Kak Sari kebingungan dengan kelima ekor kucing yang terus mengeong tersebut.

“Anak-anak kucingnya rindu dengan Kak Sari, jadi Nia bawa ke sini,” ujar Nia membuat Kak Sari terkekeh.

“Kalau begitu ambilkan makanan kucing di atas meja kerja kakak ya..., kasihan mereka kelaparan.” Nia mengambil makanan kucing di atas meja kerja dan memberikannya kepada Kak Sari.

Anak-anak kucing itu langsung berhenti mengeong dan makan dengan lahap. Kak Sari dan Nia tertawa riang melihat tingkah laku kelima ekor kucing tersebut.

“Hore! Kak Sari sudah sembuh! Ternyata benar kata Bu Guru, terapi kucing ampuh!” teriak Nia girang saat melihat Kak Sari tertawa riang bersama anak-anak kucing yang ia bawa.

“Hahaha! Terima kasih ya Nia, besok kita kasih makan kucing di sekolah Nia lagi ya... Tapi kita harus mengembalikan anak-anak kucing ini dulu,” ujar Kak Sari sambil mengelus-elus bulu anak kucing yang berwarna putih. Anak kucing itu mengeong dan melendot pada Kak Sari.

Nia tersenyum dan mengangguk patuh. Satu ekor anak kucing belang mendekati kakinya dan mulai mengeong. Ia mengangkat anak kucing tersebut ke pangkuannya dan mengelus kepalanya pelan. Terapi hewan benar-benar manjur, Kak Sari sudah sembuh dan mulai besok Nia bisa pergi ke sekolah bersama Kak Sari lagi.

 # link menuju ebook



Selasa, 09 Agustus 2022

[CERPEN] Di Bawah Telapak Kaki Nenek

 


Cerpen Di Bawah Telapak Kaki Nenek adalah cerita pendek tulisanku yang pernah dimuat di media Harian Waspada pada tanggal 6 Juni 2021. Cerita lengkapnya dapat dibaca di bawah ini:

DI BAWAH TELAPAK KAKI NENEK

Oleh : Lianty Putri

Mak, nenek sampai kapan tinggal di sini?”

“Sampai dia mau pulang, Sar.”

Sari memberengut mendengar jawaban ibunya. Sudah tiga bulan sejak neneknya datang ke rumah mereka. Awalnya Sari merasa biasa saja, hari-hari berlalu ia pun mulai jenuh. Neneknya yang bertubuh besar hingga sulit berjalan itu sering kali meminta bantuan untuk mengambilkan segala sesuatu yang ia butuhkan. Selain sang ibu, Sari pun jadi sasaran. Makan, minum, camilan, semua mesti diambilkan.

            “Sar, tolong ambilkan remote tv.” Baru saja Sari mengambil sapu hendak membersihkan rumah, terpaksa ia meletakkannya kembali demi mencari remote tv yang entah terletak di mana itu.

            “Tidak ada, Nek,” ujar Sari sebal karena tak kunjung menemukan benda yang ia cari.

            “Oh, ini ternyata. Di bawah bantal nenek.”

            Mendengar jawaban sang nenek, lantas saja Sari semakin jengkel. Sambil kembali mengambil sapu yang tadi ia letakkan, Sari membatin jika neneknya hanya menjadi beban saja di rumah ini.

            Kekesalannya bukan tak beralasan. Sari kenal betul sosok neneknya itu, nenek bertubuh besar yang pelitnya minta ampun. Tujuh belas kali hari raya, sekali pun tak pernah ia merasakan amplop dari sang nenek. Padahal ia tahu kedua orang tuanya selalu memberikan uang saku bulanan pada nenek, belum lagi uang saku dari pakde, bude, serta kerabat lainnya. Ia berpikir kemana saja uang yang nenek terima selama ini?

            Rasa tidak suka Sari pada sang nenek semakin menjadi kala ia tahu bahwa untuk membeli obat pun sang anak yang harus mengeluarkan uang. Sebenarnya semenjak sepeninggalan kakek, nenek tinggal satu atap dengan pakde dan bude. Pangan dan sandang semuanya pakde dan bude yang tanggung. Kemudian tiga bulan yang lalu, suatu insiden terjadi di rumah itu. Sari tidak tahu benar detailnya, yang ia tahu ialah tentang pertengkaran si nenek dengan bude dan sepupunya. Mungkin mereka juga jenuh dengan nenek, pikir Sari kala itu.

            “Mak, roti yang Sari taruh di meja makan tadi kemana ya?”

            “Roti? Oh! tadi sudah dimakan sama nenek.”

            Napas Sari menderu mendengar jawaban sang Ibu. Ia merasakan darahnya naik ke kepala dan segera setelah itu, emosinya pun meledak. “Kenapa Emak kasih ke nenek?!”

            “Tadi siang nenek minta camilan. Hanya ada roti itu, jadi emak beri saja. Kenapa marah sekali begitu, Sar?” tanya sang Ibu merasa bingung mendengar nada suara tinggi dari anaknya.

            Sari diam tak menjawab pertanyaan sang Ibu. Ekspresi kesal jelas terukir di wajahnya dan pada saat itu juga sang nenek menyahut dari ruang tv, “Sari? Sudah belajar membentak orang tua ya.”

            Mendengar itu sontak Sari pun berteriak, “Jangan ikut campur, Nek!” Ia langsung berlari menuju kamar dan mengunci pintunya. Dalam hati Sari menyesali dirinya yang telah berbicara kasar kepada sang Ibu. Pada dasarnya ia kesal pada si nenek, tapi malah Ibunya yang jadi pelampiasan. Rasa berdosa pun memenuhi dirinya.

            Langit sudah gelap namun Sari tak kunjung keluar dari kamarnya sampai seseorang mengetuk pintu dan memanggilnya. Dengan wajah yang masih murung, Sari pun membuka pintu dan melihat sang Ibu yang berdiri dengan membawa dua bungkus roti di tangannya. Melihat itu tiba-tiba saja Sari merasakan sesak di dadanya seperti hendak menangis. Dapat ia pastikan air matanya akan menetes jika ia berbicara satu kata saja.

            “Ini emak belikan ganti roti yang tadi dimakan nenek. Maaf ya, emak gak tahu itu roti kamu,” ujar sang Ibu menyodorkan dua bungkus roti tersebut.

            “Emak ....” Sang ibu kaget kala melihat anak gadisnya yang tiba-tiba menangis dan meraih lengan bajunya. “Maafkan Sari,” lanjutnya sesenggukan.

            Melihat itu, sang ibu memutuskan untuk mendorong anaknya kembali masuk ke kamar agar suara isakannya tak terdengar oleh nenek. Ia waswas jika nanti nenek menyahut lagi dan suasananya makin runyam.

            “Kenapa, Sar?” tanya sang Ibu setelah menutup pintu kamar anak gadisnya.

            “Sebenarnya Sari kesal sama nenek, bukan sama Emak,” jelas Sari berusaha menahan tangisnya. “Tapi Sari malah marah sama Emak.”

            “Kenapa kamu kesal sama nenek? Memangnya nenek ada salah apa?”

            “....”

            Sari diam, ia seperti tak berani menjawab pasalnya ia tahu bahwa rasa kesalnya ini kekanak-kanakan. Tapi apa boleh buat, Sari harus mengakui itu.

            Ibu yang seperti sudah mengerti parasaan anaknya mengangkat tangan dan menepuk punggung Sari. Berusaha memberikan ketenangan pada anaknya yang terlihat gelisah.

            “Sari ....”

            “Nenek hanya menyusahkan saja, mak,” ujar sari memberanikan diri. “Setiap hari nenek hanya menonton tv, semua-semua harus diambilkan. Apa Emak tidak capek?”

            Ibu terdiam sesaat kala mendengar alasan tersebut, namun tangannya masih tak berhenti menepuk-nepuk punggung Sari. Dengan tarikan napas yang dalam, ia berkata, “Sari, itu nenek kamu sendiri lho ... kalau nanti emak sudah tua, apa Sari akan kesal pada emak juga?”

            “Enggak lah mak ...” jawabnya kembali terisak. “Emak kan orang tua Sari.”

            Senyuman tipis muncul di wajah sang ibu setelah mendengar jawaban anaknya. Lalu ia kembali berkata, “Emak juga punya orang tua, walau sekarang hanya tersisa nenek. Jadi emak berusaha menyenangkannya. Selagi masih ada, Sar ....”

            Sari termangu. Ia seolah disadarkan oleh ucapan sang Ibu. Benar juga, biar bagaimanapun nenek adalah orang tua ibunya. Tentu sudah seharusnya anak merawat orang tuanya, bukan malah merasa terbebani sepertinya saat ini.

Sari lupa bahwa mungkin surganya ada di telapak kaki ibu, namun surga ibunya ada di telapak kaki nenek.

            Dihapusnya sisa air mata dengan pungung tangannya dan menatap lurus ke arah sang ibu. Tatapan mata yang lembut itu membuat Sari merasa lega.

“Maaf ya, mak ... Sari akan berusaha untuk lebih menghargai nenek. Sari gak mau jadi cucu durhaka,” ujar Sari membuat tawa kecil sang ibu menggema di kamarnya.

Sekarang hari-hari Sari terasa lebih menyenangkan. Ia jadi lebih sering mengobrol dan menonton tv bersama neneknya. Kadang juga ia meminta sang nenek untuk menceritakan kisah-kisah dan mitos zaman dulu yang membuat Sari tertarik. Sari tak pernah lagi merasa kesal, ia berusaha membantu ibunya merawat nenek dengan sepenuh hati. Dan yang paling ajaib adalah nenek sering meminta tolong Sari untuk membelikannya camilan dengan uang nenek sendiri untuk dimakan bersama saat menonton tv.

Kenyamanan di rumah ini membuat nenek jadi semakin tak ingin pulang ke rumah pakde, tapi Sari tak lagi memusingkan itu. Sari berpikir untuk menganggap nenek sebagai orang tuanya sendiri. Siapa tahu nanti ia kebagian surga yang ada di bawah telapak kaki nenek. 

# link menuju epaper

Kamis, 14 Juni 2018

Hidup Tak Seindah Shojou Anime/Manga

Hai sahabat blogger sepermainan~
Kali ini Lianty pengen talking talking about expectation vs reality :v

Sebelumnya, supaya sahabat blogger lebih paham. Shojou yang Lianty maksud di sini adalah sebuah genre dalam anime/manga yang biasanya identik dengan romance (walau gak selamanya romance). Shojou adalah sebuah genre yang biasanya dibuat untuk perempuan. Karena shojou biasanya suka bikin baper :v Shojou juga biasanya identik dengan 'cowok tampan', mangkanya genre ini cocoknya buat anak cewek TvT

Expectation vs Reality


1.) All time romance

Cowok romantis dan perhatian sama cewek sepanjang masa

Nyatanya? Takut juga kalau ditempelin terus kan? :v karena belum halal/?/ :3
Sebagian besar cowok, perhatiannya di saat masa pacaran aja, udah halal ya ora urus lagi :v


2.) Muah! muah! muah!

Kisseu di depan umum? Ya Allah... Yang seperti ini tidak dibenarkan dalam islam dan dalam negara kita. Jangan ditiru ya sahabat blogger :v


3.) Perfect guy

Cowok populer super tampan/kaya/pinter/etc jatuh cinta dengan cewek yang bb aja :'3

Nyatanya? Yang kaya milih yang kaya. Yang pinter milih yang pinter. Yang ganteng milih yang cantik :v


4.) Hug U

Cowok-cowok dalam shojou romance biasanya punya perasaan tulus dan tak pernah ingin melukai si gadis.

Nyatanya? Hati-hati lho... Cowok rata-rata buaya :v Kalau peluk-peluk ntar ada maunya :'v


5.) Happy ending

Tak selamanya hidup kita berakhir dengan kisah yang bahagia. Jadian sama cowok pujaan, dipinang cowok pujaan adalah hal yang langka. Tak seperti shojou :')


Intinya... Boleh kita menghayalkan apa yang kita baca dan apa yang kita tonton. Tapi jangan pernah BERHARAP :v *capslockjebol


Sekian,

-Lianty Putri-

#Ramadhan30postingan #post28


Rabu, 13 Juni 2018

Tipe-tipe Mesjid Bangunin Sahur

Hai sahabat blogger sepermainan~
Gak kerasa besok adalah hari terakhir kita berpuasa. Gak kerasa besok adalah hari terakhir di bulan ramadhan tahun ini. Dan gak kerasa lusa udah hari kemenangan aja T^T

Hiksss...
Sampai jumpa ramadhan~
Semoga Lianty, keluarga, teman, sahabat blogger selalu diberikan kesehatan oleh Allah agar dapat bertemu lagi denganmu di tahun depan :')

Aamiin...

Lianty pingin cerita tentang salah satu kenangan lucu di bulan ramadhan yang tak akan terlupakan nih sahabat blogger >•< yaitu kenangan saat mesjid ngebangunin sahur :D

Lianty tinggal dipinggiran kota kecil Tebing Tinggi yang penduduknya tidak terlalu banyak. Setiap jam 3 pagi selama ramadhan ini, mesjid-mesjid selalu membangunkan penduduknya untuk sahur.

Karena masih terlalu pagi, tentu suasana sekitar masih terlalu sunyi. Karena itu Lianty bisa mendengar beberapa mesjid ngebangunin sahur sekaligus, walau jarak mesjidnya jauh dari rumah.

Dari bermacam-macam mesjid, bermacam-macam pula cara mereka ngebangunin sahur. Mau tau seperti apa?
Lianty sudah siapkan beberapa tipe cara mesjid membangunkan sahur. Mulai dari yang biasa sampai yang paling lucu :'D


1.) Tipe Normal
"Sahur~! Sahur~! Ibu-ibu bapak-bapak sahur~~!"

Tipe ini sering terdengar diberbagai mesjid karena cara membangunkan sahur seperti ini adalah cara yang paling normal.
Di mesjid lingkungan rumah Lianty sendiri sering menggunakan cara normal ini untuk membangunkan sahur.

Terkadang juga mereka menyebutkan waktunya.
Seperti : "ibu-ibu bapak-bapak, sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 4 lewat 15 menit. Ayo sahur~! Sahur~!"

Yang seperti ini informationable banget :'D gak perlu lihat jam dinding lagi deh =D


2.) Tipe Artis
Mungkin yang membangunkan sahur dengan cara ini orangnya adalah mantan-mantan anak band :'v Jadi sampai terbawa-bawa waktu ngebangunin sahur. Hehehehe... Lianty pernah dengar tipe ini di mesjid lingkungan rumah Lianty juga.

Cara banguninnya seperti ini : "Ibu-ibu bapak-bapak ayo kita sahur sahur" *pakai nada lagu Wali - Cari Jodoh* :v

Asal jangan ikut joged aja deh :3


3.) Tipe Kenalan
Yang ini Lianty dengar di mesjid lingkungan sebelah, agak jauh dari rumah. Tapi suaranya masih kedengaran jelas.

Cara banguninnya seperti ini : "Pak ucok, pak uden, bu butet, bu marni, pak polan, bu ini, bu itu. Sahur sahur~!"

Mungkin yang ngebangunin sahur memang sudah hapal nama-nama penduduk sekitar lingkungan ya?, mangkanya bisa disebutin satu-satu gitu :v. Kalau yang punya nama kedengaran disebut, pasti langsung bangun itu XD


4.) Tipe IRT
Yang ini Lianty dengar di mesjid lingkungan sebelah.
Lianty agak bingung juga sih sebenarnya. Padahal yang bangunin sahur itu bapak-bapak, tapi kok ngerti pekerjaan ibu rumah tangga gini ya? :3

"ibu-ibu bangun sahur~! Bangunin anaknya, bangunin lakiknya, panaskan nasinya, tumis kangkungnya" :'v

Muehehehe... Tipe bapak peduli istri nih :D


5.) Tipe Melas
Yang satu ini Lianty dengar di mesjid lingkungan lain yang letaknya jauh dari rumah. Kadang kedengaran jelas, kadang samar-samar tergantung situasi anginnya.
Agak geli sih dengar yang satu ini karena caranya agak aneh :3

"ibu-ibu bapak-bapak, sahur lah..." *dengan nada melas* :v

Mungkin yang membangunkan sahur pingin cepat-cepat makan juga >v< Hihihi...


6.) Tipe Kerja Sama
Tipe yang satu ini melibatkan lebih dari satu mesjid. Sangat jarang terdengar karena situasi dan kondisi juga. Tapi kalau kedengaran, Lianty jamin langsung bangun gara-gara ketawa deh :v

Mesjid lingkungan A :
"sahur~! Sahur~!"

Disahut oleh mesjid lingkungan B :
"sahur!!"

Disahut lagi oleh mesjid lingkungan A :
"Sahur~! Sahur sahur"

Disahut lagi oleh mesjid lingkungan B :
"sahur! Sahur!"

Begitu seterusnya =D
Tipe ini tipe paling lucu yang pernah Lianty dengar ^•^


Yap itulah tipe-tipe mesjid membangunkan sahur di daerah sekitar kota Lianty.

Gak peduli gimana cara bangunkannya, yang penting kedengaran sama penduduk, dan yang penting juga gak telat sahurnya :)) Hihihi...

Lianty akan merindukan saat-saat ini :'))

Salam ramadhan,

-Lianty Putri-


#Ramadhan30postingan #post27

Jumat, 30 Maret 2018

4 Macam Penjual Di Pasar

Hai sahabat blogger sepermaian~
Hari ini Lianty pengen cerita pengalaman lucu bin aneh yang baru aja Lianty alami tadi.

Jadi ceritanya... Tadi Lianty dan emak Lianty jalan-jalan ke pasar buat cuci-cuci mata sambil beli-beli kalau nyantol :3, kalau di kota, bahasa jawanya itu 'shopping' /?/ :v

Sejak kecil Lianty sering ikut emak beli-beli di pasar, tapi baru kali ini Lianty memperhatikan penjual sampai segininya :3

Dan berdasarkan observasi Lianty sendiri (bahasanya :v) Lianty menemukan 4 macam penjual yang punya sifat berbeda satu sama lain.

Yang pertama, pemarah.
Ini jenis penjual yang paling ngeselin. Sebenarnya sih kalau orangnya pemarah, gak cocok kalau disebut penjual. Yang namanya penjual kan harus sabar biar konsumen gak pada kabur. Nah ini malah marah-marah, mukanya ketat mirip cd baru :3 Gak jarang juga dia mendecakkan lidahnya tanda kalau dia gak senang. Entah dia lagi badmood, belum makan atau habis kena marah toke-nya Lianty gak tau deh :v.
Mbak... Lain kali kalau ada pelanggan, dilayani dengan sepenuh hati ya mbak :)) kasihan lho toke-nya, ntar konsumennya lari gara-gara mbak :v


Yang kedua, tak bergairah.
Nah, penjual yang satu ini memang gak marah-marah, tapi ngeliat penjual kaya gini tuh rasanya jadi ikutan lemes :3
Mukanya datar, matanya sayu, suaranya kecil. Emak Lianty bahkan harus rela berkali-kali bilang "hah?" tanda kalau emak Lianty gak denger apa yang dia bilang :3 Entah dia sakit, belum makan atau apalah. Tapi yang namanya kerjaan itu harus kita cintai, kita nikmati biar gak kerasa capeknya kan?. Gak kayak mbak ini yang sama sekali gak ada semangat dan gairahnya :3 /?/


Yang ketiga, pembohong.
Kalau ini gak kalah ngeselin sama yang sebelumnya. Memang penjual jenis ini punya wajah ramah dan murah senyum. Tapi semua yang dikatakannya hanyalah dusta (eeeaa bahasanya :v).
Lianty kasih contoh dialog biar lebih afdol :3
Emak : Gimana put? Cantik? (nanya ke Lianty)
Lianty : Agak kebesaran mak. Kurang cocok.
Penjual : Ih... Enggak lah buk... Udah pas ini sama ibuk, cantik dipakai bla bla bla...

Si penjual terpaksa berdusta gara-gara stock bajunya gak ada ukuran yang lebih kecil :v

Atau contoh lainnya :
Emak : Mana yang lebih cocok sama emak put? (nanya Lianty sambil nunjukin dua tas)
Lianty : Yang ini mak. (nunjuk salah satu tas)
Penjual : Dua-dua bagus buk... Tapi kalau pilih, bagusan yang ini buk (nunjuk tas yang berbeda dari pilihan Lianty)

Saat emak Lianty nanya berapa harga masing-masing tas itu, ternyata pilihan Lianty lebih murah dari pada pilihan si penjual :v Untung deh emak Lianty selalu percaya pendapat anaknya, muehehehe :'D


Yang keempat, profesional.
Yang satu ini adalah jenis penjual yang paling pandai nyenengin pembelinya. Kalau mbak yang satu ini fer fer saja, orangnya jujur. Kalau gak cocok ya gak cocok, kalau cocok ya cocok. Sependapat lah sama Lianty :D. Dia juga gak memaksa pelanggannya untuk harus membeli. Malah dia menawari kami untuk mencoba baju-bajunya. Kalau dirasa gak tertarik, ya sudah... Dia pun maklum. Kalau kecantol, alhamdulillah :))
Bahasa dan tata kramanya pun beuhhh.... Bagus :D. Pokoknya kita penjual langsung dibuat betah ngeliat-liat bajunya deh :D
Mbak... Semoga tokonya laris manis yah...


Yaps, itulah dia 4 macam penjual yang Lianty temui di pasar. Semoga suatu saat nanti, (siapa tahu rezeki kita berdagang) kita bisa menjadi penjual profesional yang sabar dan ikhlas ya sahabat blogger *-*

Sampai di sini dulu postingan Lianty kali ini ya. Sampai jumpa di postingan-postingan selanjutnya~


-Lianty Putri-

Senin, 15 Januari 2018

2 Kartu Ucapan Tahun Baru 2018 Dari Teman Sekelas

Hai sahabat blogger sepermainan~
Akhirnya hari ini Lianty bisa ngepost lagi.
Kali ini Lianty cuma pengen nunjukin kartu ucapan -
yang Lianty dapat dari teman sekelas Lianty nih ><

Seperti yang pernah Lianty ceritakan sebelumnya, kalau ada hari-hari besar seperti tahun baru, ulang tahun ataupun hari raya. Kami selalu bertukaran kartu ucapan buatan tangan sendiri :)))

Dan ini lah kedua kartu ucapan yang Lianty terima :

sampul depan
Yang sebelah kiri pink adalah kartu pemberian Nurul Fadillah sedangkan yang sebelah kanan biru adalah kartu pemberian Salsa Amyra.

sampul belakang


Inilah isi dalam kartu pemberian teman Lianty, Nurul :




Kawaii >_<  Lianty suka banget sama warnanya <3
Hiasan bunga timbul di dalam kartunya adalah favorit Lianty *_*

Selain kartu ucapan, Nurul juga memberikan kami hadiah gantungan kunci handmade karyanya ^^


Unchhhhh ~! >_<
~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dan ini adalah isi dalam kartu pemberian teman Lianty, Salsa :


Yang satu ini kartunya unik banget :D
Lianty pernah liat tutorialnya di Instagram sih... tapi Lianty belum sempat nyoba.
Eh! ternyata teman Lianty ini udah nyoba duluan :'D
Dan ternyata hasilnya keren banget *_*

Terima kasih untuk kartu ucapan kalian ya, Nurul, Salsa ^^
Semoga hari-hari besar selanjutnya kita bisa tetap bertukaran kartu <3

Sampai di sini dulu ya postingan Lianty hari ini~~
Sampai jumpa di postingan selanjutnya sahabat blogger~~

-Lianty Putri-

Senin, 16 Oktober 2017

My Favorite Anime | Best 5 (Edisi Tiba-tiba Jadi Suka Anime)

[Postingan ini banyak gambarnya, jadi maklum kalo agak lola :v]
Hai sahabat blogger sepermainan~
Kali ini Lianty mau cerita-cerita seputar hobi baru Lianty belakangan ini nih.

Entah sejak kapan Lianty jadi suka nonton anime.
Mungkin sekitar dua bulan belakangan ini.
Padahal dulu Lianty gak pernah ngikutin anime di web kecuali memang ada di TV.
Tapi sekarang Lianty malah donlot anime-anime di web. Hemzzz

Dulu Lianty seriusnya ke K-Pop doank. Nah sekarang malah nambah.
K-Pop dan Anime :'v. Dan gara-gara hobi baru ini Lianty jadi boros kuota TwT.

Sampai hari ini, sudah lumayan banyak anime yang sudah Lianty selesaikan.
Ada yang enak, ada yang sedih, ada yang ngeselin dan ada juga yang bikin gagal move on.

Dan inilah list 5 anime favorite Lianty (sejauh ini, mungkin nanti akan ada kelanjutan part ke-2)

5.) Barakamon


Barakamon cocok banget ditonton buat semua umur.
Mulai dari anak-anak sampe kakek-kakek nenek-nenek juga boleh nonton anime ini >_<
Lianty suka anime ini karena ceritanya yang fresh dan polos. Bahagia gitu rasanya :v

Ceritanya tentang Handa-Seishuu yang merupakan kaligrafer muda.
Waktu dia ikut perlombaan, kaligrafi si Handa ini di komen sama kaligrafer pro dan si Handa merasa gak terima, dia emosi. Dengan gerak reflek yang masuk ke sumsum tulang belakang (kenapa jadi belajar IPA?) si Handa pun melayangkan bogemnya ke wajah kaligrafer tua itu. Ckckckck...
Karena insiden ini si Handa pun diasingkan oleh ayahnya ke sebuah pulau.
Di sanalah Handa bertemu para penduduk yang ramah-ramah dan anak-anak yang polos.



Nonton anime ini buat Lianty merasa iri dan kangen masa-masa kecil Lianty.
Gara-gara nonton anime ini Lianty jadi tahu bagaimana rasanya kebahagiaan masa kecil anak-anak zaman dulu. Lianty juga termasuk generasi dulu, karena jaman Lianty kecil belum kenal Internet :V
Sangat disayangkan generasi anak jaman sekarang sudah terkontaminasi gadget dan internet.
Sayaaaaaanggggg banget, kecil-kecil udah sibuk sama gadget T^T
Dulu kecil si Lianty sukanya main bareng sama teman dunia asli, bukan teman dunia maya :v


Anime iini punya jumlah 12 episode.
Pokonya anime ini Lianty recomend buat kalian yang pengen flashback masa-masa kecil kalian yang bahagia *_*


4.) Koe No Katachi


Menurut Lianty pribadi sih... Anime ini bagus banget buat kalian deh~! Siapa aja juga boleh nonton.
Anime ini mengandung pesan-pesan moral yang bikin kita mikir sekali lagi untuk berbuat kejahatan.
Kesannya dalem banget gitu T^T


Ceritanya tentang Nishimiya (cewe tuli) dan Ishida (cowo badung).
Sewaktu SD si Nishimiya jadi murid baru di sekolah si Ishida ini.
Karena dia tuli, teman-teman sekelas jadi merasa repot dan kesusahan untuk berteman dengannya.
Pembullyan pun dilakukan oleh Ishida dkk. Mulai dari nyiram air, melempar benda sampai nyabut dan buang alat bantu dengarnya. Bahkan telinga si Nishimiya sampai berdarah karena tarikannya terlalu kuat. Kasihan T_T Padahal si Nishimiya ini tipe anak yang ceria dan murah senyum lho :')



Ternyata insiden pembullyan ini sampai ke orang tua Nishimiya, Ishidapun jadi tersangka bersalah. Yang bikin kesel adalah sikap teman-temannya Ishida yang buang badan dan membela diri mereka sendiri. Dasar bocah! :3 Semenjak itu Nishimiya pindah sekolah dan Ishida pun terasingkan.
Karma :3 Setelah SMA Ishida pun kembali bertemu dengan Nishimiya.
Oke cukup sampai sini aja sinopsisnya :v Kalau mau tahu kelanjutannya langsung nonton aja :v



Lianty merasa berkesan dengan anime ini, karena dengan durasi yang lumayan panjang sebagai Movie, Anime ini sukses bikin Lianty merasa puas dan lega :D Pokoknya kalian harus nonton~!


3.) Kimi No Nawa


Kabarnya, Kimi No Nawa sekarang jadi movie paling laris di pasaran lho...
Anime ini Lianty taruh di nomor 3 karena Lianty merasa berkesan banget.
Visualnya bagusssss banget. Cantik, indah atau apalah istilah-istilah lainnya tambah sendiri :v.



Ceritanya tentang Mitsuha (cewe yang tinggal di pedesaan) dan
Taki (cowo yang tinggal di kota 'Tokyo')
 


Mitsuha dan Taki ini ternyata sering bertukar tubuh setelah bangun tidur.
Setelah menyadari kebiasaan aneh ini, Mitsuha dan Taki-pun memutuskan untuk menulis peraturan hidup mereka masing-masing di dalam notes hp dan terkadang mereka nulis protes masing-masing di wajah, tangan dan bagian tubuh lainnya sebelum tidur :D
Insiden utama di anime ini adalah tentang komet yang jatuh menghantam desa.



Lianty gak mau ceritain lebih banyak biar bikin kalian penasaran :'v

Jadi intinya kalian harus nonton anime ini.
Movie kok... gak ngabisin banyak kuota :D

Soundtrak favorite Lianty dari anime ini berjudul 'Zen Zen Zense'.


2.) Chuunibyou Demo Koi Ga Shitai


Anime ini baru aja Lianty selesai'in tapi langsung menduduki peringkat 2 di hati Lianty karena anime ini juga bikin Lianty baper berkepanjangan.

Ceritanya tentang Rikka, cewe yang mengidap sindrom kelas 8 atau mereka sebut Chuunibyou (semacam penghayal yang ngayal kalau dia punya kekuatan super) dan Yuuta, cowo yang berusaha melupakan sindrom kelas 8-nya.


Karena malu dengan masa lalunya, Yuuta-pun memutuskan untuk sekolah di SMA yang jauh. Berambisi untuk menjalani masa-masa SMAnya dengan normal tanpa rasa malu karena pernah mengidap Chuunibyou.

Yuuta lagi kumat
Emang jodoh gak kemana, Rikka si pengidap Chuunibyou juga sekolah di tempat yang sama.
Rikka yang gak sengaja ngeliat Yuuta tereak "Dark Flame Master!" di belakang gedung sekolah jadi deketin si Yuuta dan selalu ngekor. Dan dari sinilah suka duka mereka jalani bersama *eakkkk. Seiring berjalannya waktu, teman mereka-pun bertambah dan kekoplakan-pun makin nambah juga :v



Anime ini Lianty recomend'in buat kalian yang suka genre comedy-romance. Comedy anime ini sukses bikin Lianty nampol-nampol bantal guling.




Romancenya sukses bikin Lianty gigit bantal sambil ngucap mantra "anjay".
Wkwkwk.. :v



Anime ini terbagi menjadi 2 season, dengan 1 OVA (masing-masing season ada), sekian banyak ONA yang durasinya pendek bin singkat dan movie yang Lianty gak tahu kebenaran jumlahnya. Sanking banyaknya seri tambahan dari anime ini Lianty jadi gak tahu mau jelasin yang mana.
Coba kalian search di gugel aja ya :3 atau di myanimelist.net untuk informasi lebih lengkapnya :v.



Eh~~ Tapi ada satu info penting buat kalian yang sudah pernah atau baru nonton anime ini. Kabarnya, anime ini akan dibuat movie lagi lho...
Movienya mengkisahkan tentang kelanjutan dari seri anime ini sendiri dan jadwal tayangnya adalah tahun depan *_* #kutunggu. Dari teasernya sih ceritanya bakal nyeritain kisah Yuuta dan Rikka yang berusaha kabur/lari dari kakaknya Rikka yang mau membawa adeknya pergi ke Italy.
Walah-walah... Ndak sabar nonton movienya >_<

Soundtrack favorit Lianty dari anime ini adalah OP season pertama yang berjudul 'Sparkling Daydream'. Dan sekarang ini Lianty lagi puterin lagunya sambil nulis :'v


1.) Kyokai No Kanata


Anime ini jadi yang nomor 1 di hati Lianty *_*
Karena anime ini udah bikin Lianty baper dan gagal move on :v
Karena anime ini udah bikin Lianty ngakak kecikikan.
Karena anime ini udah bikin Lianty gemes.
Dan karena anime ini udah bikin Lianty bahagia :v



Ceritanya tentang cewe berkacamata yang bernama Mirai Kuriyama dan cowo penggila kacamata yang bernama Akihito Kanbara. Awalnya si Mirai ini pura-pura mau bunuh diri di atas atap sekolah. Ngeliat hal itu, si Akihito pun lari dan berinisiatif untuk menghentikannya. Si Akihito bilang kalau dia suka gadis berkacamata yang menawan :'v. Mendengar itu si Mirai bilang "fuyukai desu" dan loncat langsung ke depan Akihito. Ternyata si Mirai udah nusuk Akihito pakai pedang yang ia buat sendiri dari darahnya. Tapi si Akihito malah minta lepasin karena dia kesakitan. Wkwkwkwk. Ternyata si Akihito ini adalah makhluk setengah siluman yang abadi. Dan dari sinilah hari-hari si Akhito bersama Mirai dimulai. Uhuy!

Anime ini jadi anime pertama yang Lianty cap sebagai anime yang punya tokoh utama cowo biasa-biasa aja (gak terlalu ganteng maksudnya) tapi bikin ngarep :v #andai_di_sini_ada_cowo_macam_akihito kelar idup ane :V

Pribadi Lianty sih. Anime ini recomend buat kalian yang belum pernah nonton.
Karena unsur action yang amazing dan gak ngebosenin.



Belum lagi unsur comedy dan romancenya yang sukses bikin gagal move on.



Soundtrack juga jadi pendukung ke-amazing'an anime ini.
Soundtrack favorite Lianty dari anime ini adalah endingnya yang berjudul 'Daisy'.



Sudah 2 orang teman Lianty yang Lianty suruh nonton anime ini.
Dan pendapat mereka adalah "baper woi!" Wkwkwk...
Jadi..... langsung aja kalian searching di gugel dan donlot full episodenya :D



Untuk informasi. Anime ini punya 12 episode utama, 1 episode special (OVA) dan 2 movie 'Kako-hen' (re-chapter) dan 'Mirai-hen' (lanjutan). Sebenarnya ada dua seri lainnya lagi yaitu 'Idol Saiban' (animasinya chibi-chibi gitu) dan 'Mini Theater' (potongan gambar yang menceritakan kisah lainnya). Tapi sayang untuk 2 seri ini susah banget nyari sub indonya. Sampe sekarang juga Lianty belum nemu sub indonya :'v.

 ~~~~~~~~~~~~~~

Nah, itulah daftar anime favorite 5 besar Lianty >_<
Anime apapun yang Lianty sebutin di sini, wajib kalian tonton sebelum menyesal /?/
Tontonlah anime sebelum kamu gak bisa nonton anime lagi /?/
Wkwkwkwk...

Okedeh, sampai di sini dulu ya postingan Lianty kali ini.
Mungkin setelah ini Lianty bakal banyak posting tentang anime-anime gitu :V
karena Lianty udah bikin label khusus buat postingan yang berbau anime :3

Sampai jumpa di postingan selanjutnya ~~
Arigatou for reading and see u~`
  -Lianty Putri-