Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 April 2021

Puisiku di Koran Lokal

Sudah tujuh bulan Lianty bergabung bersama KOMPAK (Komunitas Penulis Anak Kampus). Di sana, kami para anggota dibina, diajarkan seputar kepenulisan dan dipaksa untuk terus menulis dan menulis. Kami juga punya kewajiban untuk mengirim karya ke media massa minimal sebulan sekali. Termasuk juga Lianty.

Di postingan kali ini Lianty ingin membagikan puisi-puisi Lianty yang sudah pernah terbit di koran lokal selama Lianty bergabung dengan KOMPAK. 

Yang pertama, terbit pada Minggu 8 November 2020 di Medan Pos(koran) :

penampakan rubik karya

Sebenarnya waktu itu Lianty ingin sekali membeli koran cetaknya langsung sebagai kenang-kenangan. Sayangnya Lianty sedang tidak berada di Medan, dan saat coba keliling ke tukang koran, ternyata koran tersebut tidak sampai ke kota Lianty... untung ada PDF-nya ya :))


Puisinya :



Yang kedua, terbit pada Minggu 11 Maret 2021 di Medan Pos(koran) :

penampakan rubik karya


Puisinya :


Walau baru dua kali, tapi rasanya bangga dan senang banget T___T <3 
Terima kasih untuk kakak pembina, kak Putri yang senantiasa berbagi ilmu dan menemani Lianty berkarya >//<

Sekarang Lianty juga sudah diberikan adik-adik yang harus dibina, semoga karya mereka juga segera terbit ya... ganbarimasu!!

Salam hangat,

-Lianty Putri- 
.
#Day9
This entry was posted in

Kamis, 20 Februari 2020

20/02/20 ♡

Aku rindu teman-temanku.

Rindu mereka yang dulu pernah mengisi hari-hariku dengan canda dan tawa.

Rindu mereka yang mengubah hari-hari membosankanku menjadi hari-hari yang luar biasa.

Rindu mereka yang membuatku tumbuh dewasa.


Aku rindu sahabat-sahabat penaku.

Rindu mereka yang dulu pernah berbagi cerita bersamaku.

Rindu mereka yang pernah berbagi pengalaman luar biasa bersamaku.

Rindu mereka yang pernah mengisi waktu-waktu luangku.


Aku rindu sahabat-sahabatku.

Rindu mereka yang pernah jatuh bangun bersamaku.


Walau sekarang terasa berbeda.

Kuharap rasa sayang dan rindu di hati kita tidak akan hilang.

Sampai kapanpun saat nanti kita bertemu lagi.


salam dariku yang sedang rindu pada kalian <3

Selasa, 07 Mei 2019

*゚☆: *.☽ Hoshizora *゚☆: *.☽

。゚☆: *.☽ .* :☆゚⋆⋅✮⋅⋆。゚☆: *.☽ .* :☆゚

- Hoshizora - The Starry Sky -

 ⋅𖥔⋅✶🌟✶⋅𖥔⋅ 

Saat udara mulai terasa panas.
Saat lingkungan mulai terasa berisik.

Saat lampu-lampu jalanan mulai menyapa.
Saat langit mulai berubah warnanya.


Aku merindukan langit itu...

Langit dimana bintang-bintang berada.

Berkelap-kelip memamerkan keindahannya.
Bersinar memancarkan cahayanya.


┊  ┊  ┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ┊   ˚✩ ⋆˚ ✩
┊  ┊  ┊  ✫
┊  ┊ ︎✧     
┊  ┊ ✯
┊     . ˚ ˚✩

Kuangkat kepalaku menatap langit dari sudut keramaian kota.
Memandanginya yang sunyi itu.

Bulan pun ikut bersedih melihat teman-temannya telah pergi.
Langit yang seharusnya ramai dengan keceriaan bintang-bintang itu, kini telah tergantikan dengan keramaian kota.

☆・*。
    ・  °。+ *´¨)
    .· ´¸.·*´¨) ¸.·*¨)
      (¸.·´ (¸.

Satu titik cahaya samar-samar menyapaku.
Membuat bulan ikut tersenyum.

Ia teman setia kami.


Meski yang lain telah pergi, ia tetap berada di sana. 。゚

Menghapus kesedihan kami berdua.。゚*

Mengembalikan tawa yang telah pergi.。゚

Mengusir kesunyian dengan cahayanya.。゚

Membuat langit kembali dengan bintangnya.。゚



。゚☆: *.☽ .* ⋆⋅✮⋅⋆。 *.☽ .* :☆゚

Lianty Putri

✨━ ⋅𖥔⋅ ━━✶🌟✶━━ ⋅𖥔⋅ ━✨
This entry was posted in

Selasa, 25 Desember 2018

Puisi : Di Etalase Toko

Sumber gambar : google
#Tema : sosial

Di Etalase Toko
(oleh : Lianty Putri) 

Seorang ibu masuk sambil menggandeng anaknya. 
Senyuman lebar terukir diwajah putrinya.
Kakinya yang melompat pertanda ia senang. 
Senyum di bibirnya sudah setipis benang. 

Satu benda berwarna putih berbulu ia genggam. 
Mengelus dan memeluknya geram. 

Seorang ibu lewat sambil menggandeng anaknya. 
Raut kesedihan terukir di wajah putrinya. 
Langkahnya terhenti tiba-tiba. 
Melihat sang putri ia merasa iba. 

Tangannya menempel di etalase toko. 
Matanya memandang pada sekotak kado. 

Seorang anak keluar dengan senyuman. 
Sebuah kotak berada di genggaman. 

Raut sedih berubah diwajahnya. 
Ketika kotak itu berpindah ketangannya. 

This entry was posted in

Selasa, 04 Desember 2018

Puisi : Cahaya di Langit Malam

#tema alam, tuhan, harapan

Cahaya di Langit Malam
(oleh : Lianty Putri) 

Saat cahaya di muka bumi lenyap.
Malam yang meriah jadi sunyi senyap.
Bulan tersenyum membagi cahaya.
Menerangi seisi alam raya.

Kayu dibakar dijadikan arang.
Duduk santai menikmati bintang.
Ditemani dengan secangkir kopi.
Yang membuat tenang hati.

Perlahan bentangan galaksi memamerkan keindahannya.
Menunjukkan seisi langit dengan gemerlapnya.
Membuat pertunjukan hebat dengan meteornya.
Seisi bumi termangu melihatnya.

Saat cahaya di muka bumi padam.
Cahaya dilangit tak akan suram.
Saat manusia merasa kehilangan.
Tuhan tak akan berhenti memberi jalan. 

~~~~

-Lianty Putri-
This entry was posted in

Kamis, 29 November 2018

Puisi : Bayang Abu-abu

#putus_asa

Bayang Abu-abu
(Oleh : Lianty Putri) 

Kakiku melangkah di jalan yang sunyi ini. 
Menyisakan suara langkah yang terdengar jelas. 
Orang-orang di sekitarku mematung. 
Tak sedikitpun terdengar langkah kakinya. 

Bayangan itu terus mengikuti langkahku. 
Walau berjalan dan berlari. 
Ia terus ada mengejarku. 
Warna abu-abunya membuatku takut. 
Saat aku berhenti berlari ia pun berhenti mengejar. 

Wajahnya yang tak terlihat seolah berkata. 
"Sudahkah kau lelah?"
Aku mematung berhenti berjalan. 
Membiarkan diri terkikis bayang abu-abu. 

~~~
Sumber gambar : google

This entry was posted in

Jumat, 23 November 2018

Puisi : Payung Untuk Pulang

#puisi

Payung Untuk Pulang
(oleh : Lianty Putri) 

Aku duduk di sini.
Di halte bus yang ramai orang ini.
Hujan di depan tak kunjung berhenti. 
Membuatku dan mereka menanti-nanti. 

Jenuh dan bosan mulai menghampiri. 
Udara dingin mulai terasa. 
Orang-orang mulai merapatkan jaket mereka. 
Membayangkan kehangatan di rumah. 

Seseorang yang jelas kukenal menghampiri. 
Payung berada dalam genggamannya. 
Ia berkata "ayo kuantar pulang."
Udara dingin pun mulai berubah hangat. 

~~~~~~~~

-Lianty Putri-
This entry was posted in

Kamis, 22 November 2018

Puisi : Senang Yang Tergenang

#tema puisi : love yourself


Senang yang Tergenang

Mendengarnya diriku kalut.
Mereka bercerita dari mulut ke mulut.
Menceritakanku dengan pandangan remeh.
Mungkin mereka menganggapku orang aneh. 

Hatiku merasa teriris.
Ingin rasanya aku berteriak menangis.
Aku tak ingin kehilangan arah. 
Karena aku memang tak bersalah. 

Ibuku tersenyum melihatku telah pulang. 
Memelukku membelaiku sayang. 
Membuat hatiku merasa tenang. 
Membuat air mataku menggenang. 

Pantaskah aku membenci diriku? 
Sementara Ibuku masih menyayangiku? 

Kini aku bertekad bersungguh-sungguh.
Aku tak akan pernah lagi mengeluh. 
Aku akan tersenyum mulai sekarang. 
Membangkitkan kesenanganku yang tergenang. 

~~~~

Ini adalah karya puisi yang Lianty ikut lombakan, tapi gak menang. Wkwkwkw... Jadi Lianty share di sini aja ya :D

-Lianty Putri-


This entry was posted in

Minggu, 30 September 2018

[Tugas B. Indonesia] Puisi 'Kaki Lima'

Hai sahabat blogger sepermainan~!

Akhirnya!  Tugas Bahasa Indonesia yang Lianty nanti-nanti datang juga >•<

Kali ini Lianty dapat tugas mengarang puisi dengan tema #sosial dari guru Bahasa Indonesia kami.

Kalau di anime, mungkin mata Lianty bakal kelihatan berbinar-binar gitu. Wkwkwkwk... :D

Dan berikut adalah hasil puisi yang Lianty tulis untuk tugas Bahasa Indonesia :

Kaki Lima

Kakinya menapak di sepanjang jalan
Membawa keranjang berisi jualan
Orang-orang lewat tanpa sungkan
Tak memandang ia sebagai kawan

Peluh lelahnya telah jatuh
Orang-orang berjalan semakin menjauh
Ia tetap kukuh tak ingin kembali
Berharap pelanggan datang membeli

Orang senasib datang bergabung
Berharap rezeki datang menggunung
Percakapan akrab mereka lontarkan
Akrab karena senasib sekawan
.
.

Gimana menurut sahabat blogger? Bagus ndak? :3

Semoga Lianty sering-sering dapat tugas mengarang kayak gini deh :D

-Lianty Putri-

This entry was posted in

Jumat, 21 September 2018

Puisi : 'Hujan'

Itu kamar Lianty lho :D
Hai sahabat blogger sepermainan~

Waktu sedang duduk terbengong. Lianty coba menulis puisi agar bengong Lianty jadi lebih berfaedah :3

Karena sekarang musim hujan, makan puisi ini pun berjudul hujan.


Hujan 
(oleh Lianty Putri)

Hari ini langit gelap lagi
Air telah sampai ke atas bumi
Menghujani dan membanjiri
Membuat orang berlari-lari

Hari ini langit gelap lagi
Kuhanya dapat melantun dalam hati
Menutup selimut dan bermimpi
Berharap esok ini tak terjadi


Versi pembaruan : (update 22/11/18)

Dikala Air Sampai ke Bumi
(oleh Lianty Putri) 

Hari ini langit gelap lagi
Air telah sampai ke atas bumi
Menghujani dan membanjiri
Membuat orang berlari-lari

Hari ini langit gelap lagi
Air jatuh membuat daun menari-nari
Aku hanya diam menjadi saksi
Udara dingin terasa di tubuh ini

Hari ini langit gelap lagi
Kuhanya dapat melantun dalam hati
Menutup selimut dan bermimpi
Berharap esok ini tak terjadi


Ya itulah puisi pendek berjudul hujan dari Lianty. Semoga bisa jadi inspirasi sahabat blogger jika ada tugas bahasa indonesia ya :D

-Lianty Putri-

This entry was posted in

Jumat, 01 September 2017

Puisi Karaganku Untuk 17 Agustus Lalu

Hai sahabat blogger sepermainan~
Hari ini Lianty mau berbagi postingan tentang 'Puisi Karangan' Lianty nih...
Di postingan diary sebelumnya, Lianty sudah pernah bercerita tentang Lianty yang ikut lomba mengarang puisi dalam rangka hari kemerdekaan di sekolah, tapi  kalah :v

Nah, di sini Lianty mau tunjukin seperti apa puisi yang Lianty tulis itu...
Mungkin penilaian para juri berbeda dengan penilaian teman-teman Lianty kali ya T^T
Soalnya teman-teman Lianty bilang kalau puisi Lianty sudah bagus, eh rupanya gak menang :3
Tapi... kalah menang itu soal biasa sih... Jadi Lianty gak akan merasa kecewa :V
Walau sebenarnya malu karena yang juara satu itu adik kelas *oke fix*


Pahlawan Kemerdekaan

Bambu runcing dijadikan tombak
Perlahan mengendap dan berpijak
Melawan senapan dan pisau yang diasah
Melawan mereka para penjajah

Berkobar api bukan tanda kegagalan
Berlautan darah itulah tanda kemenangan
Berdoa dan berusaha untuk merdeka
Demi masa depan anak cucu mereka

Indonesia negriku
Tumpah darah pahlawanku
Tangisan bukan tanda kesedihan
Senyuman itulah tanda kebahagiaan

Kemerdekaan diisi dengan pembangunan
Kemerdekaan itulah tanda keberhasilan
Indonesia rumahku
Selamanya ada dihatiku

Waktu Lianty serahin puisi ini ke pengurus OSIS, ketua OSISnya bilang "Gini aja? gak mau dihias-hias gitu?" Nah terus Lianty langsung jawab "Memangnya gak boleh ya?".
Ketua OSISnya jawab lagi "Boleh kok".

Lianty langsung fikir yang enggak-enggak waktu ditanyain begitu.
Waktu kalah juga teman Lianty bilang "Lianty sih... gak hias puisinya"
Fix Lianty sebel sama teman Lianty yang bilang kayak gitu.
Lianty sih gak tahu hiasan itu berpengaruh dalam penilaian atau enggak.
Tapi menurut Lianty pribadi sih kayanya enggak kan?
Kalau berpengaruh sih mah itu namanya 'lomba menghias puisi' bukan 'mengarang puisi' -_-
Gaje nih ah OSISnya...
Lianty sendiri spontan waktu mengarang puisinya, mangkanya Lianty tulis di kertas doank.
Gak Lianty ketik dan print ataupun hias-hias gitu :3

Ya udah deh... Kok Lianty jadi ngotot gini yah ? :V
Sebelum Lianty adu jotos sama OSISnya, Lianty sudahi saja postingan kali ini ya :v /?/

Sampai jumpa di postingan selanjutnya~~

-Lianty Putri-


Senin, 22 Mei 2017

Karangan Cerita dan Puisi Dari Buku Catatan B.Indonesia (Edisi Tamat 1 SMA)

Hai sahabat blogger sepermainan~
Hari senin ini Lianty mau posting sesuatu nih. Sesuatu yang aneh bin ajaib :>
Entah sejak kapan terlintas di fikiran Lianty buat nge-post ini.
Iya, selama hampir satu tahun di kelas 1 SMA ini entah sudah berapa banyak karangan yang Lianty tulis untuk pe’er dan tugas pelajaran Bahasa Indonesia.
Mulai dari puisi, cerpen sampai naskah pidato. Dan kali ini, Lianty mau share karangan-karangan Lianty itu. Karangan-karangan di sini adalah karangan yang masih ada di dalam buku catatan, sisanya ada di kertas ulangan dan latihan. Tapi kertas-kertasnya entah kemana :V. Jadi hanya inilah yang bisa Lianty post. 

Sebelumnya Lianty mau bilang kalau Lianty hanya sekedar share ya… 
ceritanya jangan dianggap serius :3 
Tapi kalau bermanfaat boleh di ambil kok :’3 *LOL

Catatan : Cerita dan puisi di sini asli karangan Lianty. Maaf kalau rada absurd.

Buku catatan Bahasa Indonesia Lianty

Cerita:


Laut Tador


Zaman dulu dikisahkan ada sebuah kampung yang ramai penduduknya. Kampung itu suka mengasingkan diri dari kampung lainnya, entah mengapa alasannya. Akibat dari hal itu ternyata cukup mengejutkan. Salah seorang putra dari salah satu penduduk kampung yang pergi merantau pulang kembali kekampungnya. Namun sang putra kebingungan, ia berkeliling ke sana  ke mari mencari kampungnya. Namun nihil, yang ia lihat hanya bentangan danau. Sekarang laut tador dibiarkan, dulu ketika dijadikan tempat wisata, laut tador banyak memakan korban. Hal ini menjadikan laut tador adalah legenda tersendiri, yang dipercaya bahwa kampung yang hilang itu masih ada namun tak bisa dilihat.
 

Suling Ajaib



Di desa yang penuh tikus, seseorang datang membawa sulingnya. Orang asing itu menawarkan diri untuk mengusir tikus dari desa ketika melihat penduduk yang telah kewalahan. Penduduk langsung setuju dan berjanji akan memberikan orang asing itu imbalan. Dia pun mengangkat dan meniup sulingnya. Tikus-tikus terhipnotis dan jatuh, hilang di sungai. Orang asing itupun meminta imbalan, namun penduduk mengingkarinya. Dengan satu tiupan suling, anak-anak desa langsung terhipnotis dan mengikutinya ke arah sungai. Penduduk meminta maaf dan berjanji akan segera memberinya imbalan.


Puisi :
Anak-anak Desa


Waktu terus berjalan
Roda terus berputar
Anak-anak desa terus berlarian
Anak-anak desa terus mendayung

Kepala suku terus melakukan upacara adat
Untuk berdoa kepada leluhur
Semoga anak-anak mereka kelak
Jadi anak Indonesia yang sukses

Apalah daya mereka dengan anak kota
Walau begitu, suara air terus terdengar
Pertanda mereka masih mendayung
Untuk menuntut ilmu…


Hutanku Tandus

Semuanya berantakan..
Gersang tak terawat..
Kering tak dilihat…

Alam yang hijau berubah menjadi merah
Ketika api memakan isinya
Gersang dan kering
Akibat ulah serakah manusia



Pujaanku

Rupamu amat menawan..
Seperti manisnya gula, begitulah senyumanmu…
Seperti dinginnya salju, begitulah gayamu…

Seperti hangatnya matahari, begitulah pelukanmu…
Namun sayang
Semua itu hanya mimpi


Itulah dia karangan-karangan Lianty yang masih ada. Sedikit yah :3
Sebenarnya banyak sih... tapi kertasnya yang menghilang entah kemana :3
Okelah... Lianty pamit dulu ya~
Sampai ketemu lagi~~

-Lianty Putri-

Minggu, 12 Februari 2017

4 Puisi Untuk Mading Edisi Perpisahan Kakak Kelas

Hai sahabat blogger sepermainan~
Hari ini Lianty mau berbagi puisi karangan Lianty nih :D
Lianty bersama teman-teman Lianty disuruh guru bahasa Indonesia kami untuk menulis beberapa puisi mading edisi ‘perpisahan’ kakak-kakak kelas 3. 
Bu guru bilang tema-nya adalah ‘teman, perpisahan dan kenangan’.
Otak Lianty muter-muter nyari ide. Setelah dapat langsung aja Lianty mulai mengarang,
tapi eh tapi hasilnya ternyata absurd :’D.
Tema ini susah banget buat Lianty. Padahal sebelumnya Lianty bisa mengarang 5 puisi sekaligus untuk hari guru. Dan kali ini Lianty hanya bisa mengarang 3 puisi T-T.
Untunglah abang laki-laki Lianty dengan baik hati mau membantu Lianty mengerjakan tugas ini.

Dan akhirnya Lianty punya 4 puisi.
3 murni karangan Lianty sedangkan yang satunya karangan abang Lianty :))

Okedeh, ini dia puisi-puisinya.
Kalau aneh, harap maklum ya T-T




1 . Kan Kuingat Selalu

Bertahun-tahun sudah kita bersama
Suka duka kita lewati
Sedih senang kita lalui

Bersama kita saling berbagi
Aku sedih kau menghiburku
Aku terluka kau mengobatiku

Terima kasih temanku
Atas kebaikan dan kesetiaanmu
Kenangan bersamamu, kan kuingat selalu.




2 . Penghibur Keterpurukanku

Bagai paus di tengah laut
Sendiri sepi dalam sunyi
Bagai ombak menerjang karang
Keras dan menyakitkan

Namun kau datang...
Membawaku ketepi menuju keramaian
Membawaku menjauh dari keterpurukan

Air mataku menganak sungai
Tak relaku melepaskan kebersamaan ini
Wahai teman sejatiku

Bagai potret kebahagiaan
Kan kusimpan dalam ingatanku
Terima kasih penghibur keterpurukanku.



3 . Bersamamu

Bersamamu...
Hari-hari kita lewati bersama
Sebagai dua orang sahabat

Bersamamu...
Tak ada gengsi
Tak ada ego

Bersamamu...
Tak ada sedih
Tak ada luka

Yang ada hanyalah kepedulian
Yang ada hanyalah kebahagiaan

Bersamamu...
Hari-hariku berwarna
Dan bersamamu...
Adalah hari yang bahagia

Bersamamu selalu...
Temanku.

 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Dan yang ini, karangan abang Lianty :D
Terima kasih untuk bantuannya bang~

4 . Aku, Mereka dan Kenangan  (oke, judulnya boleh juga :DD)

Oh temanku...
Kalian adalah keluarga disementara waktu

3 tahun berlalu
Sedih senang menimpaku
Dikala kalian sedih
Maka sedih pula menimpaku

Aku... akan mencoba selalu tersenyum...
Walaupun perpisahan ini,-
Adalah perpisahan yang akan menimbulkan kenangan yang haus akan rindu //*(aseeekkk :3)

Jangan biarkan kawat berduri
Menjadi penghalang keberhasilan kita
Sampai jumpa teman-temanku.
(bagian akhir ini Lianty yang ubah, originalnya ‘oh mentariku...’.
Lianty rasa bagian akhir yang abang Lianty tulis sama yang Lianty tulis sama-sama enggak nyambung :V)

  ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Nah, itu dia keempat puisinya ^^
Iya, Lianty sadar puisi Lianty masih belum ada apa-apanya sama puisi-puisi yang banyak bertebaran di gugel. Karena itu, Lianty akan terus belajar demi mencapai hasil yang maksimal (^0^)9.
Supaya teman-teman blogger dan guru-guru suka sama puisi Lianty T-T

Terima kasih sudah mau membaca puisi-puisi karya Lianty ini.
Sampai jumpa dipostingan berikutnya~
Salman, salam manis.

-Lianty Putri-