Selasa, 21 Februari 2017

[Confession] Dear My Older Brother

Hanya sebuah curahan hati dari seorang adik perempuan.

Abangku...
Putri tahu abang menyayangiku. Putri tahu abang menyayangi kami.
Meskipun kami terkadang membuat abang kesal. Tapi abang tetap memaafkan kami.
Meskipun Putri sering berkata kasar. Namun abang hanya tertawa saja.

Abang memang bukan anak yang berbakti pada orang tua. Tapi abang adalah abang terbaik yang pernah kami miliki. Meskipun terkadang Putri bingung ingin membela orang tua atau abang, Putri tetap membela orang tua supaya abang mau patuh pada ayah dan mamak. Supaya abang disayang ayah dan mamak. Supaya abang tetap bersama kami.

Meskipun kerap kita, Putri, abang dan Han’s bertengkar tapi abang tetap jadi orang yang mengalah walaupun terkadang mengalahnya terlambat dan sudah terlanjur membuat kami kesal. Putri tahu ‘keras kepala’ memang sikap dan watak abang yang tak bisa hilang. Tapi Putri yakin ‘keras kepala’ adalah sikap abang yang perlahan bisa diubah.

Ingin sekali rasanya berkata langsung pada abang “Bang... Jadi anak yang baek napa, biar kita berlima tetap sama-sama terus” Tapi apalah daya kami adik-adik yang masih ‘kecil’ yang tak bisa berbuat apa-apa. Yang perkataannya tak akan ‘digubris’ oleh orang ‘dewasa’.

Aku benci ‘game online’ yang telah membuatmu rusak bang!
Aku benci komputer dan teman-temanmu yang mengenalkanmu pada dunia maya tak berujung itu bang!

Terkadang Putri iri melihat kakak dan abang teman-teman Putri yang telah sukses, mereka bahkan dibiayai oleh kakak dan abang mereka. Tapi Putri tetap bersyukur, setidaknya Putri punya abang yang sayang pada kami meskipun tak dapat memberikan ‘materi’ yang mahal dan berharga. Tapi abang mampu memberikan kasih sayang pada kami adik-adik abang.

Tahukah abang? Mamak sebenarnya adalah orang yang paling bersedih.
Setiap kali teman-teman mamak bercerita tentang anak-anak mereka yang telah sukses, telah jadi tulang punggung, telah jadi orang yang berhasil. Mamak hanya bisa diam sambil tersenyum, mamak tak bisa bersuara dan menanggapi. Karena mamak tidak mungkin ‘berbohong’ dari kenyataan.

Sedangkan ayah? Lain seperti mamak yang paling bersedih. Ayah adalah orang yang paling kecewa. Ia berharap anak laki-lakinya yang paling tua bisa segera menggantikannya agar ia bisa beristirahat dan pensiun dari tugasnya. Tapi sepertinya itu hanya angan-angan semata. Ayah tak akan pernah bosan ‘berceloteh’ pada abang, supaya abang berubah.

Apapun ceritanya, intinya adalah.
Putri tahu abang sayang pada kami dan semoga kami bisa membalas kebaikan abang.

Semoga abang panjang umur dan sehat selalu.
Jangan kecewakan orang tua dan tetaplah sayangi kami.
Kami sayang abang~ Sungguh!
Terima kasih untuk segalanya bang :))

Dari adik perempuan abang satu-satunya.
-Lianty Putri-


NB: Putri adalah panggilan Lianty di rumah. Ingat kalau nama panjang Lianty adalah ‘Lianty Putri’

4 komentar:

  1. Lianty, are you OK? :' Kalau ada masalah, bagi ke Kak Ai, kali aja bisa kasih solusi. Abang Kak Ai juga agak ngecewain. But, dia udah bebas milih, asalkan dia bahagia dan gak sesat, ya syukur deh. :'D

    BalasHapus
    Balasan
    1. I'm ok kok kak :D Hem.... terkadang Lianty merasa sedih aja gitu kak... makasih yah kak... iya, kapan-kapan Lianty curhat sama kakak ya :)))

      Hapus

Thank you for leaving a comment ^^